PLN Kejar Target TKDN, Pengurangan Impor Bahan Baku Rp 150 Triliun/Tahun Bisa Menumbuhkan Ekonomi 1 %

Dia mengapresiasi langkah PLN mendorong peningkatan kapasitas produksi industri dalam negeri.

dokumentasi PLN
Untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor kelitrikan, PLN menggelar diskusi dengan industri dalam negeri di auditorium kantor pusat PLN, Selasa (12/7/2022). 

Pengurangan impor bahan baku minimal Rp 150 triliun per tahun, sudah berkontribusi pada peningkatan perekonomian 1,1 persen.

"Kalau sebelum pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi kita mencapai 5,1 persen, jika kita bisa kurangi impor bahan baku Rp 150 triliun saja, pertumbuhan ekonomi bisa naik ke 6,1 persen," ucapnya.

Hingga Juni 2022 ini, realisasi TKDN PLN mencapai 44,61 persen.

Melalui realisasi ini serapan investasi dalam negeri untuk proyek kelistrikan telah mencapai Rp 8,46 triliun.

Darmawan merinci, realisasi TKDN tertinggi berada di sektor transmisi dengan capaian 60,51 persen dan sektor distribusi mencapai 56,91 persen.

Baca juga: Berhasil Membangun Budaya Perusahaan, PLN Raih Penghargaan The Workplace of The Year 2022 Awards

Menurut dia, belanja material dan konstruksi PLN mencapai Rp 49 triliun per tahun.

Ini adalah kesempatan yang baik bagi pelaku usaha dalam negeri untuk bisa dimanfaatkan sebagai pendorong produktivitas industri.

"Belanja PLN tersebut tentunya akan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri, banyak orang yang akan terlibat dalam rantai bisnisnya. Sehingga sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dapat terwujud," ujar Darmawan.

Sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo peningkatan TKDN juga perlu memiliki multiplier effect, seperti pembukaan lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Suntikan Dana dari Negara Rp 10 Triliun pada 2023, PLN Siap Salurkan Listrik ke Daerah 3T

Perlu ada kerja sama dan sinergi PLN dengan pihak industri dalam negeri untuk bisa mencapai target bersama ini.

"Kita akan petakan seperti apa roadmap-nya. Jika industri membutuhkan tambahan investasi, kami siap membantu mengkomunikasikan dengan Himbara," katanya.

Menurut dia, hal ini juga gayung bersambut dengan arahan Menteri BUMN sehingga semua pihak bisa bersinergi untuk peningkatan kapasitas nasional.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved