Mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev Sebut Jika Ukraina Serang Jembatan Krimea, Kiamat Akan Tiba!

Kubu Rusia memperingatkan Ukraina secara keras, jika nekat menghancurkan Jembatan Krimea.

Editor: Ahmad Haris
AFP/Alexander NEMENOVA
Sebuah kendaraan melewati jembatan Crimean Road And Rail sepanjang 19 km di atas Selat Kerch yang menghubungkan Rusia Selatan dengan Semenanjung Krimea, Selasa, 15 Mei 2018. Jembatan itu jadi target utama penghancuran oleh Ukraina.  

TRIBUNBANTEN.COM - Kubu Rusia memperingatkan Ukraina secara keras, jika nekat menghancurkan Jembatan Krimea.

Menurut Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitri Medvedev, jika Ukraina menyerang Krimea, maka kiamat itu akan tiba.

“Jika sesuatu itu terjadi, hari penghakiman (kiamat) itu akan datang ke mereka (Ukraina),” kata Medvedev dikutip saluran Telegram Sputnik, Minggu (17/7/2022).

Baca juga: Mantan Presiden Rusia Sebut Moskwa Tak Lagi Butuh Hubungan Diplomatik dengan Barat

Pernyataan keras Medvedev yang merupakan mantan Presiden Rusia itu merespon ancaman Ukraina, yang memiliki hak untuk menggempur Krimea, menggunakan senjata mematikan yang dipasok AS dan sekutunya.

Sebelumnya, tanggapan tak kalah keras datang dari anggota parlemen Rusia asal Krimea, Mikhail Sheremet.

Menurutnya respon Rusia akan sangat keras sehingga pihak berwenang Kiev tidak akan pernah dapat memulihkannya.

“Pukulan telak akan diarahkan ke pusat pengambilan keputusan di Kiev, infrastruktur militer dan pasokan senjata serta saluran logistic mereka,” lanjut Sheremet.

“Rezim Kiev akan menerima balasan sedemikian rupa sehingga tidak akan dapat pulih lagi,” tambah anggota parlemen itu kepada kantor berita RIA-Novosti.

Sheremet bersikeras AS, yang memasok senjata mematikan ke Ukraina, juga akan bertanggung jawab atas provokasi terhadap Krimea.

“Kami akan menempatkan otoritas Amerika telah melewati semua garis merah,” tambahnya.

Juru bicara intelijen militer Ukraina, Vadim Skibitskiy, mengklaim Krimea dapat menjadi sasaran sistem peluncuran roket berganda 142 HIMARS dan M270 MLRS yang dipasok AS.

Semenanjung itu adalah target sah bagi pasukan Ukraina karena menjadi pusat transportasi militer Rusia di tengah konflik antara Moskow dan Kiev.

“Sistem Kalibr, fregat, kapal rudal kecil, kapal selam Rusia di Krimea juga harus diserang karena membahayakan keamanan Ukraina,” kata Skibitskiy.

Pejabat itu membuat pernyataan saat tampil langsung di saluran TV 1+1, setelah ditanya apakah Ukraina dapat menggunakan sistem roket peluncuran ganda 142 HIMARS dan M270 MLRS buatan AS untuk menyerang Krimea.

“Hari ini, Semenanjung Krimea telah menjadi pusat pergerakan semua peralatan dan senjata yang berasal dari Federasi Rusia ke selatan negara kita,” jawabnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved