Jenderal Bintang Satu Bela Pemuda Citayam di SCBD, Minta Orang Dewasa Stop Menyindir: Sama Noraknya

Jenderal bintang satu di pundak, Brigjen Krishna Murti ikut menyoroti fenomena kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dan SCBD.

TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
Ajak Bonge Bergaya Bareng, Paula Verhoeven datangi Citayam Fashion Week Senin (18/7/2022). 

TRIBUNBANTEN.COM - Jenderal bintang satu di pundak, Brigjen Krishna Murti ikut menyoroti fenomena kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dan SCBD.

Diketahui, fenomena Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dan SCBD yang penuh dengan pemuda berpakaian unik  memang tengah menjadi perbincangan publik.

Menurut  Brigjen Krishna Murti, kelakuan anak SCBD (Sudirman Citayam Bojong Gede) ini tak khayal sama halnya dengan para orang tua di kala muda.

Lantas, perwira tinggi polisi yang terkenal aktif di media sosial ini menyindir para orang tua yang menyoroti tingkah anak-anak nongkrong di kawasan tersebut.

Krishna pun berpendapat, membiarkan pemuda SCBD  itu berkegiatan untuk mencari jati dirinya.

Krishna Murti
Krishna Murti. Birgjen Pol Krishna Murti membela anak Sudirman Citayam Bojong Gede (SCBD) di kawasan Dukuh Atas Jakarta.  (Instagram)

Baca juga: Gandeng Bonge, CANTIKNYA Paula Verhoeven Catwalk di Citayam Fashion Week, Jadi Tontonan Remaja SCBD

Bahkan, Krishna menyarankan agar mengarahkan mereka menjadi sebuah daya tarik.

Hal itu diungkapnya dalam unggahan di akun Instagram-nya @krishnamurti_bd91 pada Selasa (19/7/2022).

Unggahan berisi video lawas itu juga berisi keterangan sebuah sindiran serta saran untuk pemberdayaan anak SCBD.

Sedikitnya ada tujuh poin sorotan Krishna Murti untuk mengarahkan para pemuda SCBD bisa menjadi daya tarik seeprti yang diunggah Krishna Murti.

Ini unggahannya:

"Saya mau kasih peringatan ya sama Bapak bapak ibu yg ngomongin anak SCBD (Sudirman Citayam Bogor Depok):

Dulu waktu kalian masih muda, sama kelakuannya dg mereka2 yg sekarang kalian bilang norak.

Biarin ajalah ABG2 itu lagi cari jatidiri. Nanti khan mereka sadar diri, ke depan mau jadi apa.

Dulu kalian mungkin lebih kampungan dari mereka. Saking aja senengnya membanding2kan generasi ke generasi.

Tinggal kita arahkan mereka untuk bisa jadi market. Misalnya:

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved