Kisah Inspiratif Guru SD di Lebak, Sambil Buka Usaha Kain Batik Raup Untung Ratusan Juta Per Bulan

Seorang guru SD di Lebak, Provinsi Banten, berbagi cerita inspiratif. Selain menjadi tenaga pengajar, Umsaroh alias Uum (47) membuka usaha batik

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com
Kisah Umsaroh, guru SD di Lebak berjualan kain batik 

TRIBUNBANTEN.COM - Seorang guru SD di Lebak, Provinsi Banten, berbagi cerita inspiratif.

Selain menjadi tenaga pengajar, Umsaroh alias Uum (47) membuka usaha kain batik.

Dari usaha kain batik itu, Umsaroh meraup untung ratusan juta rupiah.

Kisah Umsaroh, guru SD di Lebak berjualan kain batik itu berawal dari kegiatan sekolah.

Baca juga: Damkar Lebak Berikan Simulasi Cara Mengatasi Kebakaran kepada Pegawai Rumah Sakit Kartini

Uum memulai usaha batik pada 2016. Saat itu, Pemkab Lebak memulai program menciptakan batik lokal.

Upaya untuk mengenalkan batik ini satu di antaranya dengan sosialisasi di sekolah, termasuk tempat Uum mengajar di SDN 1 Bojongcae.

“Saat itu guru-guru diikutkan pelatihan membatik, saya salah satunya yang dikirim ke Yogyakarta untuk belajar membatik,” kata Uum kepada Kompas.com di Rangkasbitung, Jumat (22/7/2022).

Berbekal ilmu yang didapat dari pelatihan, dia kemudian mencoba membuat batik sendiri.

Awalnya memang menemui kegagalan, tetapi setelah beberapa kali mencoba usahanya bisa dikatakan berhasil hingga berani membuat merek sendiri bernama Batik Chanting Pradana.

Batik Chanting Pradana bisa dikatakan sebagai salah satu merek yang paling populer di Lebak. Produknya sudah dipakai untuk seragam di berbagai instansi dan bank di Lebak.

Baca juga: Promosikan Batik Lebak, 30 Perajin Diberikan Latihan Tehnik Shibori, Apa Itu?

“Alhamdulillah yang pakai batik saya bukan hanya dari Lebak saja, tapi dari luar kota dan luar provinsi juga sudah banyak,” kata dia.

Uum juga punya tempat sendiri untuk memproduksi batik-batiknya. Bahan batik yang sudah jadi kemudian ditempatkan di galeri miliknya di Desa Bojongleles, Kecamatakan Cibadak, Lebak.

Dari produksi hingga penjualan, Uum dibantu oleh 13 karyawan.

Uum juga melibatkan tetangga dalam memproduksi batik. Oleh karena itu, ia menamai lingkungan rumahnya sebagai Kampung Batik Lebak.

“Tetangga dilibatkan untuk memotong bahan, menjahit hingga mengemas saat pesanan banyak, jadi tidak begerak sendiri, mereka juga Alhamdulillah dapat pemasukan,” kata Uum.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved