Kereta Api Tabrak Odong
Sebelum Ditabrak Kereta Api, Keluarga Korban Sebut Supir Odong-odong Kebut-kebutan di Jalanan
Yosi, anak dari almarhumah Sunenah (55) tak kuasa mendengar kabar jika ibunya menjadi korban dalam tragedi odong-odong yang tertabrak kereta api.
Penulis: mildaniati | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan Tribun Banten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN, KOTA SERANG - Mendengar ibunya menjadi korban dalam tragedi odong-odong, yang tertabrak kereta api di perlintasan kereta api, Yosi, anak almarhumah Sunenah (55) tak kuasa menahan air mata.
Diketahui, Sebuah odong-odong ditabrak kereta api di perlintasan kereta api di Kampung Toplas, Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa (26/7/2022), Pukul 11.00 WIB.
Menurut Yosi, ibunya memang sering naik odong-odong keliling kampung, sambil mengasuh cucu.
Yosi mengatakan, Sunenah memiliki 5 orang cucu.
Baca juga: 9 Korban Akibat Kecelakaan Odong-odong Ditabrak Kereta Api di Serang Semuanya Satu Kampung Satu RT
Saat kejadian dia sedang bersama satu mantu dan dua cucunya.
Kedua cucunya masing-masing berusia 2 tahun dan 1 tahun.
"Yang satu umur 2 tahun dan satu lagi umur 1 tahun, dan satu mantu," ujarnya pada Tribun Banten.com saat ditemui di RSDP, Selasa (26/7/2022).
Dua cucu dan satu menantu Sunenah kritis, dan saat ini dirawat di RS Herminah.
"Ibu yang meninggal, 2 kena sama mantunya satu itu kritis," jelasnya.
Yosi terlihat lemas, dia tak kuasa bercerita banyak.
Bahkan, Yosi diwakilkan satu keluarganya, untuk melihat jenazah ibunya.
"Biasanya ke Pasar Kragilan, udah langganan," kata warga RT 10/03 Lingkungan Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.
Dia mengaku, tidak ada tanda-tanda atau firasat apapun akan peristiwa ini.
"Engga ada tanda-tanda, posisinya saya enggak lagi di rumah, ibu emang biasanya ngasuh cucu," ungkapnya.
Sementara itu, seorang warga bernama Aris mengatakan, keponakannya juga menjadi korban tragedi odong-odong tertabrak kereta api.

Saat ini keponakannya sedang dirawat di Rumah Sakit Hermina Ciruas.
Kata Aris, menurut keterangan dari keponakannya, saat kejadian odong-odong melaju dari Cilebu menuju Walantaka.
"Ada dua odong-odong, yang satu udah duluan, satu lagi yang ditumpangi ponakan saya mengejar," katanya.
"Odong-odong ngebut dan supir enggak mau berhenti, udah dihimbau oleh penumpang, tapi terus jalan aja," sambungnya.
Baca juga: 7 Terluka dan 4 Korban Kritis di RS Hermina Ciruas, Ini Identitas 9 Korban Meninggal Warga Walantaka
Kata Aris, keponakannya mengalami luka-luka.
"Ponakan selamat, dua luka-luka, posisinya ada di depan supir, odong-odong yang di depannya duluan dan satunya lagi pengen cepet," jelasnya.
Perlu diketahui bahwa, terdapat 9 korban jiwa dalam kejadian tersebut.
2 bayi, 1 anak-anak dan 6 dewasa.
Semuanya adalah warga satu RT Cibetik, Walantaka, Kota Serang.