BPJS Kesehatan KC Tangerang
Sudah 5 Tahun Sarmi Harus Cuci Darah di Rumah Sakit di Tangerang, Bersyukur Gratis karena JKN
Dalam seminggu, ibu berusia 56 tahun ini harus cuci darah dua sampai tiga kali.
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Sudah lima tahun Sarmi rutin cuci darah (hemodialisis) di Rumah Sakit Sari Asih Karawaci.
Dalam seminggu, ibu berusia 56 tahun ini harus cuci darah dua sampai tiga kali.
Sarmi rutin cuci darah setelah didiagnosa gagal ginjal pada 2018.
Sebelum didiagnosa mengalami gagal ginjal, dia mual muntah terus-menerus.
Baca juga: Winda Panas hingga 40 Derajat Celcius Pasca-Transfusi Darah karena Anemia, Bersyukur Punya Kartu JKN
"Keluarga kemudian membawa saya ke unit gawat darurat (UGD). Setelah cek lab dan lainnya, saya didiagnosa gagal ginjal dan harus cuci darah rutin," katanya melalui rilis yang diterima TribunBanten.com, Rabu (2/8/2022).
Awalnya, Sarmi merasa takut harus cuci darah terus-menerus.
Namun, setelah menjalaninya, lama-lama dia mulai terbiasa.
Selain cuci darah, dia juga sering konsultasi dengan dokter spesialis penyakit setidaknya tiga bulan sekali jika ada keluhan.
Sebagai seorang ibu, Sarmi harus semangat demi tiga anak dan cucu kecilnya.
Sarmi memanfaatkan Kartu JKN yang dimilikinya.
Dia adalah peserta JKN segmen kepesertaan pekerja penerima upah pegawai negeri (PPU PN).
Kepesertaan ini diperoleh Sarmi karena suaminya adalah aparatur sipil negara (ASN).
Baca juga: Menggigil dan Demam, Yanto ke UGD Rumah Sakit di Tangerang Tunjukkan Kartu JKN, Langsung Dilayani
Selama menjalani pelayanan medis, Sarmi merasa dilayani dengan baik tim medis.
Tidak ada perbedaan dalam penanganan pasien dan perawatnya cepat tanggap.
"Saya pun menjadi merasa tenang dan menikmati proses perawatan yang dilakukan. Administrasi pun mudah, suami saya hanya perlu mengantarkan saya di depan pintu masuk, dan selanjutnya selalu saya sendiri yang mengurus semuanya," katanya.