Gandeng Perwatusi, Pemprov Banten Canangkan Gerakan Lawan Osteoporosis

Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) bersama Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan Gerakan Melawan Osteoporosis.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/AHMADTAJUDIN
Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) bersama Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan Gerakan Melawan Osteoporosis. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) bersama Pemerintah Provinsi Banten mencanangkan Gerakan Melawan Osteoporosis.

Osteoporosis merupakan suatu kondisi kepadatan tulang berkurang, sehingga menjadi keropos.

Di mana kondisi ini bukan hanya dialami oleh orang dewasa saja yang umumnya terjadi pada usia 50-an.

Akan tetapi Osteoporosis juga bisa dialami oleh anak-anak.

Gerakan pencanangan melawan Osteoporosis yang digagas oleh Perwatusi ini telah menyasar masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Banten.

Baca juga: Tim Keimigrasian Kemenkumham Banten Sidak 3 Perusahaan di Lebak, Ada 11 Tenaga Kerja Asing

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar menuturkan bahwa pencanangan ini menjadi bagian dari ikhtiar Provinsi Banten.

Untuk menjaga kesehatan masyarakat secara individu, melalui pencanangan yang dilakukan oleh Perwatusi.

"Filosofinya bawa kita di dalam pendekatan kesehatan itu kan ada tiga kuratif, preventif dan promotif," ujarnya kepada awak media saat di Lapangan Setda Provinsi Banten, Jumat (26/8/2022).

Baca juga: Kenaikan Harga Bahan Pokok di Provinsi Banten Perkirakan Hingga Akhir Tahun 2022

Disampaikan Al Muktabar, ketika dalam keadaan sakit maka dilakukan dengan kuratif.

Kemudian melakukan pencegahan dengan langkah preventif dan sosialisasi melalui promotif.

"Kegiatan ini gabungan dari agenda preventif dan promotif. Kita melakukan pencegahan dengan gerakan senam," katanya.

Menurut Al Muktabar, beberapa riset mengatakan bahwa terbukti dengan melakukan senam dapat menguatkan tulang manusia.

Sehingga untuk melawan terjadinya, Osteoporosis Pemprov Banten bersama Perwatusi melakukan gerakan melawan Osteoporosis.

Disampaikan Al Muktabar bahwa kegiatan itu diikuti oleh seluruh Perwatusi dan jajarannya di Kabupaten Kota se-Provinsi Banten.

Atas gerakan itu, kata Al Muktabar, pihaknya tentu mengapresiasi gerakan yang digalakan oleh Perwatusi.

Baca juga: RESMI DIBUKA Pengelolaan Banten International Stadium, Tertarik? Ini Langkah-langkah dan Syaratnya

Kemudian mengimbau kepada masyarakat Banten agar selalu mengingatkan diri untuk hidup sehat.

Sebab berdasarkan hasil riset, setiap orang bisa berpeluang terkena Osteoporosis.

"Untuk perempuan 1 banding 3 itu berpeluang osteoporosis dan untuk laki-laki 1 banding 5," katanya.

Oleh karena itu, menurut Al Muktabar, upaya menjaga tulang merupakan suatu hal yang sangat penting.

Dengan memiliki tulang yang baik dan sehat maka masyarakat bisa melakukan aktivitas dengan baik.

"Ketika tubuh kita sehat, tentu akan membuat nilai tambah ekonomi, mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Kalau kita bisa kuat bekerja dan ini berdampak multi kompleksitasnya," ungkapnya.

Baca juga: Hotel Banten: 6 Hotel Mewah di Tangerang Raya Ini Cocok untuk Staycation saat Weekday atau Weekend

Sementara itu, Ketua Umum Perwatusi, Anita A. Hutagalung mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengaungkan gerakan melawan Osteoporosis.

"Karena kita ketahui autoporosis ini merupakan penyakit yang tidak dirasakan tapi fatal akibatnya," ujarnya

Anita menuturkan bahwa gerakan ini dicanangkan dalam rangka merubah image kepada masyarakat.

Bahwa autoporosis itu bukan hanya dialami oleh orang tua saja.

Oleh karena itu harus dicegah sejak dini, kepada anak-anak.

Baca juga: Wisata Banten: Sensasi Kemping di Bukit Waruwangi, Sejuk dan Tidak Terlalu Dingin, Bikin Nagih!

"Kami memilih Banten ini karena kepedulian masyarakat di Banten untuk bergerak itu sudah bagus," katanya.

"Sekaligus memberitahu kepada mereka apakah gerak ini sudah benar atau tidak, tentu harus baik, benar terukur dan teratur," ungkapnya.

Disampaikannya bahwa saat ini Perwatusi sudah ada di 13 provinsi dan 48 kota kabupaten di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh Pj Sekda Banten, M. Tranggono, sejumlah kepala OPD se-Provinsi Banten dan seluruh anggota Perwatusi se-Provinsi Banten.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved