Antisipasi Ancaman dari China dan Rusia, Jepang Kembangkan Rudal Jarak Jauh
Jepang berencana mengembangkan dan memproduksi massal rudal jelajah dan rudal balistik berkecepatan tinggi.
TRIBUNBANTEN.COM - Guna mengantisipasi ancaman dari China dan Rusia, Jepang berencana mengembangkan dan memproduksi massal rudal jelajah dan rudal balistik berkecepatan tinggi.
Kementerian Pertahanan mengatakan, China terus mengancam wilayahnya.
"China terus mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengubah status quo secara sepihak, dan memperdalam aliansinya dengan Rusia," kata Kementerian Pertahanan Jepang dikutip dari Channel News Asia, Rabu (31/8/2022).
Baca juga: Jepang Langsung Gelar Latihan Penuh, Buntut Kapal Perusak China Mondar-mandir Dekat Wilayahnya
Kekhawatiran Jepang atas ambisi regional China tumbuh bulan ini.
Hal itu menyusul China menembakkan lima rudal balistik ke perairan, yang berjarak kurang dari 160 Km dari Jepang, dalam unjuk kekuatan setelah Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.
Kementerian Pertahanan Jepang juga menyebut Korea Utara sebagai ancaman bagi negaranya.
Jepang juga telah memesan beberapa jenis rudal, termasuk Joint Strike Missile (JSM) buatan Kongsberg Norwegia dan Joint Air-to-Surface Stand-Off Missile (JASSM) Lockheed Martin Corp dengan jangkauan hingga 1.000 km.
Baca juga: PEMILU JEPANG: Calon Anggota Parlemen Majelis Tinggi dari Tokyo Cantik-cantik, Curi Perhatian Publik
Dia juga berjanji akan meningkatkan anggaran pertahanan untuk mempersiapkan Jepang menghadapi konflik regional.
Perdana Menteri Fumio Kishida sebelumnya telah menggambarkan bahwa kondisi keamanan di wilayah Asia Timur saat ini telah “rapuh” karena invasi Rusia ke Ukraina.
Selain meningkatkan persediaan rudal dan amunisi lainnya, militer Jepang juga ingin mengembangkan pertahanan siber dengan kemampuan perang elektromagnetik.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jepang Kembangkan Rudal Jarak Jauh untuk Hadapi Ancaman China dan Rusia
