Oknum Polisi Diduga Cabuli Anak Tirinya yang Berusia 11 Tahun, Hotman Paris Minta Penyidik Diganti
Hotman Paris mendesak pihak kepolisian bersikap netrsl dalam dugaan kasus rudapaksa yang dilakukan oknum polisi.
TRIBUNBATEN.COM - Hotman Paris mendesak pihak kepolisian bersikap netrsl dalam dugaan kasus rudapaksa yang dilakukan oknum polisi.
Sebelumnya, Hotman Paris sempat membongkar aksi bejar oknum polisi diduga menganiaya dan merudapaksa anak tirinya selama dua tahun.
Dugaan kasus ini berlangsung sejak korban berusia 9 tahun sampai terakhir berusia 11 tahun.
Dalam unggahan video di Instagram @hotmanparisofficial, Hotman Paris oun lantas mengungkap permintaan ibu korban.
"Ibu ini memohon dua hal, pertama mohon diganti psikolog, saksi ahli psikolog atau ditambah kesaksian saksi ahli psikolog," ujar Hotman dalam video singkat.
"Karena ibu ini sangat meragukan netralitas dari psikolog tersebut."

Baca juga: Tegas ke Kapolres Metro, Hotman Paris Geram Pelaku Pencabulan Dibebaskan: Bocah tapi Kelakuan Begal
Tak hanya psikoloh, kata Hotman, ibu korban juga meminta pihak kepolisian memperketat pengawasan terhadap para penyidik.
Menurut Hotman, ibu korban khawatir penyidik berpihak pada terduga pelaku yang juga berprofesi sebagai polisi.
"Yang kedua, ibu ini juga memohon tim penyidik kalau boleh diperketat pengawasannya atau kalau perlu diganti," ucap Hotman.
"Sebagaimana kita tahu saksi ahli psikolog sangat menentukan dalam perkara dugaan pemerkosaan anak di bawah umur."
Hotman lantas mengungkap usul lainnya agar kasus ini terungkap secara adil.
"Maka saya usulkan agar asosiasi psikolog Indonesia atau apa pun nama organisasinya untuk mengirimkan psikolog yang berwibawa, netral, yang mau menjadi saksi di Polresta Cirebon dalam penyidikan ini," tandasnya.
Korban Mengadu ke Kopi Johny
Hotman Paris mendapatkan laporan ada anak di bawah umur yang diduga dilecehkan oleh ayah tirinya yang berprofesi sebagai polisi yang berdinas di Cirebon.
Dilansir TribunWow.com melalui Instagram @hotmanparisofficial pada Senin (26/9/2022), Hotman Paris mengatakan anak tersebut dilecehkan sejak kelas empat SD.