Jual Beli Barbuk Narkoba, Teddy Minahasa Bantah: Tak Pernah Lihat Barang, Tak Tahu Disimpan Di Mana
Dugaan keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba berawal dari laporan masyarakat terkait jaringan peredaran gelap narkoba.
TRIBUNBANTEN.COM - Irjen Teddy Minahasa diduga terlibat dalam kasus narkoba.
Dugaan keterlibatan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus narkoba berawal dari laporan masyarakat terkait jaringan peredaran gelap narkoba.
Atas dugaan tersebut, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri menjemput dan melakukan pemeriksaan etik dan pidana terhadap Teddy.
Teddy telah ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (15/10/2022) setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya pada Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Berani Bersumpah Dilaknat Allah, Irjen Teddy Minahasa Ngaku Tak Terlibat Kasus Narkoba ke Pengacara
Melalui keterangan tertulisnya, Mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa membantah soal dugaan keterlibatannya dalam kasus pengedaran narkoba.
Irjen Teddy dalam keterangan tertulisnya menjelaskan adanya penyisihan sejumlah barang bukti narkoba yang dilakukan Kapolres Bukittinggi AKP D merupakan untuk kepentingan dinas.
Adapun Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan tertulis Teddy itu dari kuasa hukumnya, Henry Yosodiningrat.
"Saya sebagai Kapolda disebut telah memberikan perintah penyisihan barang bukti narkoba tersebut," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10/2022).
Teddy menjelaskan sekitar bulan April-Mei, Polres Kota Bukittinggi mengungkap kasus narkoba sebesar 41,4 kilogram.
Menurutnya, saat itu pemusnahan barang bukti dilakukan pada tanggal 14 Juni 2022.
"Dan pada proses pemusnahan barang bukti ini, Kapolres Kota Bukittinggi beserta orang dekatnya melakukan penyisihan barang bukti narkoba tersebut sebesar 1 persen untuk kepentingan dinas," ujarnya.
Dalam keterangan Teddy, tanggal 20 Oktober 2022 Kapolres Kota Bukittinggi terkena mutasi atau pindah tugas ke Biro Logistik Polda Sumbar.
Teddy berpandangan, hal itu tentunya membuat kekecewaan yang mendalam oleh Kapolres Kota Bukittinggi AKP D.
"Karena ekspektasinya adalah dapat prestasi dan bisa dinaikan pangkatnya menjadi Kombes Pol. seiring dengan rencana kenaikan tipe polres kota Bukittinggi," imbuh dia.
Tak hanya itu, Teddy juga membantah soal dugaan bahwa dirinya memperkenalkan Kapolres Bukittinggi dengan seorang wanita bernama Anita atau Linda.