Krisis Ekonomi
Warga Uni Eropa Berhemat, Langkah Hadapi Krisis Ekonomi yang Melanda
Sekitar 71 persen konsumen Uni Eropa (UE) telah mengubah kebiasaan belanja mereka
TRIBUNBANTEN.COM - Perusahaan riset pasar yang berbasis di Amerika Serikat (AS) IRI menunjukkan, sekitar 71 persen warga Uni Eropa (UE) telah berhemat dalam krisis ekonomi.
Mengubah kebiasaan belanja mereka untuk menghadapi krisis ekonomi yang melanda Uni Eropa.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar yang berbasis di Amerika Serikat (AS) IRI, menunjukkan bahwa sekitar 71 persen konsumen Uni Eropa (UE) telah mengubah kebiasaan belanja mereka.
Baca juga: Argentina Krisis Ekonomi, Wakil Presiden Nyaris Ditembak di Kepala, Beruntung Masih Selamat
Hal ini dilakukan untuk menjaga agar 'makanan tetap di atas meja' di tengah meningkatnya krisis biaya hidup di sana.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (26/10/2022), menurut laporan tersebut, 'inflasi' di wilayah tersebut telah menyebabkan 'mengatasi perilaku' yang tidak terlihat sejak 1970-an dan 1980-an.
Mulai dari melewatkan makan, memangkas pengeluaran untuk makanan, membeli barang-barang preloved atau usang dan barang-barang dengan harga yang lebih murah.
Baca juga: Bantu Rusia Kirim Drone ke Ukraina, Iran Dijatuhi Sanksi Baru oleh Uni Eropa
Sekitar 58 persen terpaksa mengurangi kebutuhan pokok dan 35 persen telah memanfaatkan tabungan pribadi atau mengambil pinjaman untuk membayar tagihan.
Wakil Presiden Senior IRI Ananda Roy menuturkan, inflasi yang diprediksi tidak mereda dalam waktu dekat, akan mendorong konsumen maupun pengecer beradaptasi dengan kenyataan baru.
"Jelas bahwa keinginan konsumen untuk berbelanja saat ini 'sedang menderita' dan kemungkinan akan memburuk," kata Wakil Presiden Senior IRI Ananda Roy.
"Dengan adanya kenaikan harga yang terus menajam, dan mengingat biaya input yang tinggi serta harga energi yang bergejolak," lanjutnya.
Baca juga: Digempur Sanksi Ekonomi Uni Eropa & AS, Pendapatan Ekspor Minyak Rusia Justru Meningkat 38 Persen
Lebih dari setengah responden juga mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk mengurangi pemesanan makanan.
Sementara 47 persen mengatakan mereka akan membatasi kunjungan mereka ke restoran, bar dan kafe.
Akibatnya, kepercayaan konsumen di seluruh blok tetap mendekati rekor terendah, setelah turun untuk kuartal kelima berturut-turut pada kuartal ketiga tahun ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Uni Eropa Hadapi Krisis Ekonomi, Warga Kurangi Pengeluaran Kebutuhan Pokok.