KAMU Wajib Tahu! Ini Penjelasan Perbedaan UMP dan UMK, Serta Beberapa Komponen dalam Upah Minimum
Berikut penjelasan terkait apa itu Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan komponen upah minimum.
TRIBUNBANTEN.COM - Inilah penjelasan mengenai Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Skema pengupahan dikenal dengan Upah Minimum Regional (UMR), yang menjadi acuan dalam penetapan nominal gaji atau pengupahan.
Akan tetapi, kini UMR sudah tidak digunakan lagi dan digantikan dengan UMP dan UMK.
Baca juga: 5 Provinsi Tetapkan UMP tak Sesuai Formula PP No 36 Tahun 2021, Menaker Surati Gubernurnya
Mengutip Tribunnews.com, Istilah UMR telah diganti sejak terbitnya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep-226/Men/2000 tentang Perubahan Pasal 1, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 8, Pasal 11, Pasal 20 dan pasal 21 Peraturan Menteri Tenaga kerja No. Per-01/Men/199 tentang Upah Minimum (Kepmenkertrans 226/2000).
Bunyi peraturan tersebut ada di pasal 1 Kepmenakertrans 226/2000 yang menyatakan bahwa Istilah Upah Minimum Regional tingkat I (UMR Tk I) diubah menjadi "Upah Minimum Provinsi".
Istilah Upah Minimum Regional Tingkat II (UMR Tk II) diubah menjadi "Upah Minimum Kabupaten/Kota".
Sejak itulah, UMR diganti menjadi UMP dan UMK.
Upah Minimum Provinsi (UMP)
Upah Minimum Provinsi (UMP) adalah upah minimum yang berlaku untuk seluruh Kabupaten/Kota di satu provinsi.
Upah Minimum ini di tetapkan setiap satu tahun sekali oleh Gubernur berdasarkan rekomendasi Komisi Penelitian Pengupahan dan Jaminan Sosial Dewan Ketenagakerjaan Daerah (sekarang Dewan Pengupahan Provinsi).
Penetapan upah minimum propinsi selambat-lambatnya 60 hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum, yakni tanggal 1 Januari.
Upah Minimum Kabupaten (UMK)
Upah Minimum Kabupaten (UMK) merupakan upah minimum yang berlaku di Daerah Kabupaten/Kota.
Penetapan upah minimum kabupaten/kota ditentukan juga oleh Gubernur.