Pengakuan Sopir Angkot di Tangerang yang Tusuk Temannya: Tak Bermaksud Membunuh, Diteriaki Maling

Dua sopir angkot R03 jurusan Serpong-Pasar Anyar berinisial D (35) dan H (36) terlibat duel hingga berujung pembunuhan.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Tersangka H (36) melakukan 24 adegan saat rekonstruksi kasus pembunuhan, D (35), teman sejawatnya sesama sopir angkot R03 jurusan Serpong-Pasar Anyar, Kota Tangerang, Senin (7/11/2022). 

TRIBUNBANTEN.COM - Dua sopir angkot R03 jurusan Serpong-Pasar Anyar berinisial D (35) dan H (36) terlibat duel hingga berujung pembunuhan.

D dinyatakan meninggal dunia usai ditusuk H, pada Jumat (4/11/2022) pagi disemak belukar kawasan pendidikan Kelurahan Babakan, Kota Tangerang.

Permasalahan ini bermula ketika D alias korban emosi karena merasa disalip dan dihalang-halangi laju kendarannya oleh H, empat hari sebelum kejadian.

Baca juga: Perkara Salip-menyalip Rebutan Penumpang, 1 Nyawa Sopir Angkot di Tangerang Melayang: Kalah Duel!

Perkara karena rebutan penumpang pun jadi alasan D meregang nyawa, di tangan rekan sejawatnya sendiri.

Saat Polres Metro Tangerang Kota menggelar rekonstruksi atau reka ulang adegan pembunuhan, terungkap D merintih kesakit saat dihujani tusukan oleh H.

"Saya menyerah karena banyak darah yang keluar," kata H, pelaku pembunuhan terhadap D, saat menirukan suara rintihan D, saat rekonstruksi, Senin (7/11/2022).

Pada beberapa adegan menuju akhir, H sempat memperagakan kala dirinya bergumul dengan D di semak belukar kawasan pendidikan Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.

Detik-detik kematiannya, H menusuk D sebanyak lima kali di perut menggunakan pisau sampai akhirnya keduanya tersungkur ke rumput.

Lengan H dipenuhi tato bergambar seorang wanita berambut panjang bertuliskan "Anggun".

Seakan jadi saksi bisu pertikaian berdarah antar sopir angkot, karena kedua lakon sempat membuka baju saat berduel untuk pamer otot.

Baca juga: Sopir Angkot di Tangerang Duel Sampai Mati, 1 Tewas, Jasad Ditemukan Mengenaskan di Semak-semak

Mereka berduel untuk menyelesaikan masalah karena berebut penumpang beberapa hari sebelumnya.

Sebenarnya, korban D yang pertama kali menantang tersangka H untuk berduel malah berujung kehilangan nyawa.

Karena tidak ada maksud membunuh, melihat D sudah lemas bersimbah darah, H sempat pamitan untuk mencari bantuan.

"Saya bilang ‘ya sudah kamu tunggu disini," saya menuju mobil korban, untuk mencari pertolongan malah diteriakin maling sama korban dan saya kabur akhirnya," aku H di depan polisi.

Sementara, Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, total ada 24 adegan yang diperagakan oleh D saat rekontruksi ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved