Aksi Gangster Resahkan Warga Banten, 285 Anak Terlibat Kekerasan, Empat Orang Tewas

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Banten, Hendry Gunawan, mencatat 285 anak terlibat tawuran dan aksi kekerasan di Banten.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com
ILUSTRASI Tawuran pelajar. Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Banten, Hendry Gunawan, mencatat 285 anak terlibat tawuran dan aksi kekerasan di Banten. Berdasarkan data, tercatat ada sekitar 27 kasus tawuran dan aksi kekerasan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Banten selama enam bulan terakhir sejak Mei hingga November 2022. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Provinsi Banten, Hendry Gunawan, mencatat 285 anak terlibat tawuran dan aksi kekerasan di Banten.

Berdasarkan data, tercatat ada sekitar 27 kasus tawuran dan aksi kekerasan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Banten selama enam bulan terakhir sejak Mei hingga November 2022.

"Dari jumlah (27 kasus,-red) itu, ada sekitar 285 anak yang terlibat tawuran dan kekerasan berkelompok," ujarnya kepada TribunBanten.com saat dihubungi, Minggu (13/11/2022).

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Banten 13 November 2022, Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah

Dia mengungkapkan, aksi tawuran dan penyerangan secara berkelompok itu melibatkan anak-anak di bawah umur.

Dari 27 kasus itu, kata dia, tercatat ada sekitar 17 orang menjadi korban tauran dan kekerasan secara berkelompok.

Sebanyak 13 orang mengalami luka-luka, baik itu luka ringan ataupun berat

Baca juga: Program Papua Digital Academy Disambut Baik Mahasiswa Papua di Banten

Sementara empat orang lainnya dinyatakan telah meninggal dunia.

"Untuk kasus yang meninggal itu terjadi di Kota Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang," ujarnya.

Sebagai upaya agar peristiwa tauran itu tidak lagi terulang di wilayah Banten.

Gunawan berharap agar semua pihak, baik orang tua, sekolah, hingga seluruh stakeholder yang ada untuk bersama-sama mencegahnya.

"Semua instansi terkait harus terlibat dalam semua permasalahan ini, khususnya berkaitan dengan anak," jelasnya.

Baca juga: Rekomendasi Hotel di Banten yang Punta Pantai Pribadi: Hotel Mambruk Anyer

Kemudian untuk meminimalisir peristiwa itu, kata dia, tentu perlu adanya sosialisasi dan penyuluhan terhadap anak pelaku tauran.

Baik itu melalui keluarga mereka, maupun melalui sekolah tempat mereka belajar.

Gunawan mengatakan bahwa saat ini, pihak dari Komnas Anak Provinsi Banten sedang berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Banten dan Komisi V DPRD Banten.

Baca juga: Inflasi di Kota Serang Tertinggi Provinsi Banten, Ini Sederet Faktor Penyebabnya

Untuk menyusun program pencegahan dan penanganan yang bertajuk ‘Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)’.

"Di dalamnya tentu ada anak-anak yang terindikasi terlibat kekerasan berkelompok maupun tauran akan dilakukan pembinanaan berkelanjutan,” ungkapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved