Ancaman Jakarta Tenggelam di Depan Mata, Pengamat Sarankan Pemerintah Ambil Langkah Ini
Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga menyarankan pemerintah untuk segara mengambil langkah antisipasi antas ancaman Jakarta tenggelam.
TRIBUNBANTEN.COM - Pengamat Tata Kota Nirwono Yoga menyarankan pemerintah untuk segara mengambil langkah antisipasi antas ancaman Jakarta tenggelam.
Ia menilai, ancaman Jakarta tenggelam berada di wiliyah pesisir utara.
Untuk mengantisipasinya, ia menyarankan agar pemerintah melakukan pembenahan jaringan air bersih hingga penataan kawasan pesisir.
Langkah pertama ialah percepatan pembangunan jaringan perpipaan air bersih (SPAM) ke seluruh kawasan Jakarta Utara.
Baca juga: Bertemu Gibran, Anies Baswedan Bagi Ilmu Soal Transportasi Umum di Jakarta, Diterapkan di Solo?
"Tentunya dengan kuantitas, kualitas dan kontinuitas air bersih yang terjamin," kata Nirwono kepada TribunJakarta.com, Selasa (15/11/2022).
Pemerintah juga diminta tegas melarang pemompaan air tanah mulai dari kawasan industri, gedung perkantoran, hotel, pusat perbelanjaan, hingga tingkat rumah tangga.
Kemudian, langkah berikutnya ialah restorasi kawasan pesisir dengan cara membebaskan kawasan.
Nirwono mengungkapkan, pembebasan lahan selebar minimal 500 meter dari laut ke arah daratan juga penting diikuti dengan penghijauan.
"Penghijauan yang bisa dilakukan misalnya reforestasi hutan mangrove di kawasan pantai," ucap Nirwono.
"Yang terakhir merelokasi permukiman warga ke rusunawa terdekat untuk masyarakat berpenghasilan rendah atau nelayan dan apartemen untuk masyarakat menengah atas," sambung dia.
Terkait penyebab Jakarta tenggelam, berdasarkan paparan Nirwono, meliputi faktor alamiah hingga diakibatkan oleh perilaku manusia.
Faktor pertama adalah lapisan tanah aluvial yang mengalami pemadatan alami secara perlahan.
Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah.
Kemudian, faktor kedua ialah percepatan pemadatan akibat menahan beban bangunan dan lalulintas kendaraan berat.
Jakarta Utara sendiri merupakan tempat bagi pelabuhan terbesar Indonesia di mana setiap harinya kendaraan berat tak henti-henti mengaspal.
Baca juga: Tol Jakarta-Merak Masih Macet hingga Senin 14 November Pagi, Sempat Terendam Banjir 1 Meter Semalam