Hina Batik Indonesia, Youtuber Inggris Mahyar Tousi Dapat Ancaman Pembunuhan dari Netizen
Youtuber Inggris yakni Mahyar Tousi meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
Pria yang lahir pada Juni 1988 itu juga dikenal sebagai YouTuber yang kerap memberikan komentar kritik mengenai beberapa kebijakan politik di dunia.
Kini akun YouTubenya tersebut sudah memiliki 260 ribu subscriber dengan 2,7 ribu video yang diunggah.
Baca juga: Farhat Abbas Kritik Pedas Bunda Corla yang Viral, Sebut Aksinya Tidak Berkualitas: Tak Mendidik!
Lewat deskripi kanal YouTube, Tousi menyebutkan miisinya melindungi dan memperjuangkan nilai-nilai kebebasan, demokrasi, dan kapitalisme.
Ia adalah penentang kuat sosialisme, pemerintahan besar, dan kolektivisme.
Mahyar Tousi setelah viral dan dihina di media sosial pun memberikan permintaan maaf.
Namun tampaknya permintaan maaf itu seperti tidak berarti.
Pria itu pun lantas membuat pembelaan terntang maksud cuitannya yang kontroversial tersebut.
Ia mengatakan tak bermaksud menyerang atau menghina batik dari Indonesia.
"Semua budaya dan tradisi memiliki karakteristik uniknya masing-masing dan tidak boleh dicaci secara acak, atau dimanfaatkan oleh para politikus dan selebritas untuk tujuan mencari perhatian,," ungkap Tousi dikutip dari akun Twitternya, Kamis (17/11/2022)
Baca juga: Diduga Selingkuhi 4 Perempuan, Kedok Anggota Polisi di Tangsel Terbongkar Usai Viral di TikTok
Tousi membeberkan dirinya terbiasa membuat lelucon atas orang-orang politik.
"Kami biasanya mendapati para politikus kami menjadi calo kelompok-kelompok dan budaya-budaya demi tujuan pencitraan... ngeri dan bersusah payah. Tidak ada niat untuk menyinggung tradisi budaya mana pun. Kami akan mengkritik politikus bahkan jika mereka mengenakan hoodie London timur hanya untuk "terhubung" dengan daerah tersebut," ungkap Tousi lebih lanjut.
Ia pun meminta maaf sekali lagi kepada siapapun yang tersinggung dengan cuitannya.
"Sekali lagi, saya mohon maaf atas penghinaan yang tidak disengaja yang disebabkan oleh tweet yang bercanda tentang pemimpin G20 yang mengenakan pakaian adat Indonesia. Kami di Inggris membuat lelucon tentang Sunak & Trudeau yang memakainya tidak memiliki niat buruk dan tidak mengetahui budayanya," jelas Tousi.
Namun tampaknya, ucapan permintaan maaf itupun tidak akan diterima langsung oleh netizen.
Hal unik lain yang terjadi saat pelaksanaan KTT G20 misalnya adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang menyamar sebagai fotografer.
Baca juga: Redakan Radang Tenggorokan dengan 6 Cara Alami Ini, Kumur Air Garam hingga Minum Teh Anti Inflamasi


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											