Buntut Kebijakan Destruktif Barat, Vladimir Putin Targetkan Serang Ukraina pada Infrastruktur Energi

Dipastikan Vladimir Putin bahwa serangan terhadap Ukraina dilakukan dalam waktu dekat, ancaman ini sebagai respons kebijakan destruktif Barat

Editor: Siti Nurul Hamidah
EURACTIV.com
Ilustrasi Serangan Rusia: Vladimir Putin menargetkan gelombang serangan ke Ukraina pada infrastruktur energi 

"Apa sebenarnya yang dikatakan Presiden Biden? Dia mengatakan negosiasi hanya mungkin dilakukan setelah Putin meninggalkan Ukraina," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.

"Moskow pasti tidak siap menerima persyaratan tersebut. Operasi militer khusus berlanjut," tambahnya.

Baca juga: Konflik Berkepanjangan Rusia-Ukraina, AS Dorong Zelensky Buka Negosiasi Damai dengan Putin

Isu Melemahnya Dukungan Barat

Presiden AS Joe Biden berbicara selama upacara peringatan untuk menandai peringatan 21 tahun serangan 9/11, di Pentagon di Washington, DC, pada 11 September 2022.
Presiden AS Joe Biden berbicara selama upacara peringatan untuk menandai peringatan 21 tahun serangan 9/11, di Pentagon di Washington, DC, pada 11 September 2022. (ROBERTO SCHMIDT / AFP)

Baca juga: Konflik Berkepanjangan Rusia-Ukraina, AS Dorong Zelensky Buka Negosiasi Damai dengan Putin

Menurut Departemen Luar Negeri AS, ada kelelahan dari sekutu Barat yang mendukung Ukraina, seperti diberitakan Intellinews.

Sehingga, mereka baru-baru mulai menyerukan pembicaraan damai.

"Saya siap untuk berbicara dengan Tuan Putin jika memang ada minat padanya untuk memutuskan dia mencari cara untuk mengakhiri perang," kata Joe Biden dalam konferensi pers dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kamis (1/12/2022).

"Ada satu cara untuk mengakhiri perang ini - cara yang rasional. Putin menarik diri dari Ukraina. Tapi sepertinya dia tidak akan melakukannya," kata Biden.

Baca juga: Mulai dari Jerman, 15 Negara NATO Ini Sepakat Dirikan Perisai Langit Eropa, Halau Rudal Rusia!

Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan keesokan harinya bahwa Rusia tidak siap untuk menarik pasukannya dari Ukraina.

"Faktanya, apa yang dikatakan Presiden Biden, dia mengatakan negosiasi hanya mungkin dilakukan setelah Putin meninggalkan Ukraina," kata Peskov kepada kantor berita Rusia RIA Novosti.

Prancis: Diplomasi ini adalah hak Ukraina

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (AFP)

Sementara Emmanuel Macron menekankan, terserah Kyiv untuk memutuskan kapan waktunya telah tiba untuk negosiasi dengan Rusia.

"Kami tidak akan pernah mendesak warga Ukraina untuk membuat kompromi yang tidak dapat diterima oleh mereka," kata presiden Prancis itu.

"Kita harus membiarkan Ukraina memutuskan saat dan kondisi yang akan mereka negosiasikan," sambungnya.

Baca juga: Bantu Rusia Kirim Drone ke Ukraina, Iran Dijatuhi Sanksi Baru oleh Uni Eropa

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tolak Diplomasi AS, Vladimir Putin Targetkan Infrastruktur Energi Ukraina sebagai Serangan Balasan

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved