Pasar Kripto Anjlok, 3 Bos Perusahaan Ditemukan Tewas Misterius: Tenggelam hingga Kecelakaan Heli
Dunia cryptocurrency (mata uang kripto) saat ini tengah digemparkan dengan masalah kematian tiga bos perusahaan kripto yang terjadi dalam waktu dekat
Kemudian, pada 23 November 2022, Tiantian Kullander yang merupakan bos perusahaan kripto Amber Group, ditemukan meninggal dunia saat tidur.
Kematian Kullander itu lantas dikabarkan ke publik oleh pihak perusahaan Amber Group.
“Dengan kesedihan terdalam dan berat hati, kami menginformasikan meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander. Ia meninggal secara mendadak dalam tidurnya pada 23 November 2022,” tulis Amber Group dalam sebuah pernyataan.
Tak diketahui secara pasti apa penyebab kematian dari bos kripto muda berusia 30 tahun itu.
Kullander sendiri dikenang sebagai bos Amber Group yang mampu membuat perusahaan kripto itu memiliki nilai 3 miliar dollar AS atau setara Rp 47,2 triliun.
Sebelum mendirikan Amber Group yang bermarkas di Hongkong, Kuliander telah dikenal sebagai trader sukses dengan julukan “TT”.
Kesuksesan itu membuatnya berhasil masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia - Finance & Venture Capital tahun 2019.
3. Vyacheslav Taran meninggal dalam kecelakaan helikopter
Tak berselang lama setelah Kullander meninggal dunia, disusulah Vyacheslav Taran.
Pada 25 November lalu, Vyacheslav Taran, bos perusahaan investasi kripto Libertex Group, ditemukan tewas dalam kecelakaan helikopter.
Kecelakaan terjadi di daerah Perancis dalam penerbangan dari titik awal Lausanne, Swiss ke Monako.
Helikopter berjenis H130 tersebut diketahui hanya ditumpangi oleh Taran yang berusia 53 tahun dan seorang pilot asal Perancis berusia 35 tahun.
Baca juga: Transaksi Kripto Naik 4000%, Pahami Investasi dan Keamanan Trading, Ini Beda dengan Indra Kenz-Doni
Tak hanya Taran, pilot asal Perancis itu pun dikabarkan juga meregang nyawa dalam kecelakaan helikopter.
Banyak asumsi yang beredar apabila kematian Taran dalam kecelakaan helikopter ini diakibatkan oleh musuh-musuhnya.
Asumsi itu mencuat setelah salah satu media asal Rusia, Life, mengeklaim bahwa Taran memiliki banyak "musuh" di Rusia.
