Pelajaran Hidup dari Drama Korea SKY Castle, Bersaing Secara Sehat dan Berjuanglah dengan Jujur

Saat kita menghadapi ujian, terkadang musuh utama kita bukanlah soal atau pertanyaan ujian tersebut, melainkan waktunya yang terbatas.

Berlatih menjawab soal-soal ujian dengan waktu terbatas seperti yang dilakukan anak-anak muda SKY Castle ini dapat melatih kepercayaan diri.

Selain itu, dapat membantu siswa menjawab lebih tepat dan lebih tenang.

Latihan ujian ini juga dapat membantu siswa mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka.

Baca juga: Rating Drama Korea May I Help You? 3,5 Persen pada Episode 10, Alami Kenaikan dari Episode 9

Bersaing Secara Sehat

Dalam drama Korea terpopuler ini, diceritakan bahwa Ye Suh memang pintar, tetapi ia punya kepribadian yang perfeksionis dan kompetitif.

Ia sering membuat pilihan yang salah dan menganggap semua orang adalah saingannya, dan hasilnya adalah dia tidak punya teman.

Dia juga memperlakukan Hye Na sebagai musuhnya dan memprovokasinya dengan kata-kata yang menyakitkan, seperti mengejek latar belakang keluarganya.

Pelajaran yang bisa diambil adalah berkompetisilah secara sehat, karena bukan saja membuat siswa tambah bersemangat belajar tetapi juga belajar untuk sportif menerima kekalahan.

Orang Tua Jangan Obsesif Terhadap Prestasi Anak

Cha Min Hyuk adalah ayah yang percaya bahwa putra kembarnya Seo Joon dan Ki Joon harus berada di puncak “piramida” untuk mencapai kesuksesan.

Namun di balik itu, tindakan Cha Min Hyuk adalah caranya untuk mengkompensasi latar belakangnya yang sederhana, kegagalan yang ia pernah alami dan rasa tidak aman dalam kehidupan.

Untunglah, si kembar punya ibu yang lebih pengertian, yaitu Seung Hye, yang membangun keberanian untuk berdebat dengan suaminya dan menuntutnya untuk membebaskan anak-anak mereka dari peraturan yang sangat ketat.

Baca juga: Drama Korea The Glory: Kisah Pilu Song Hye Kyo, Terlahir Miskin hingga Dibesarkan oleh Ibu Tunggal

Jangan Terlalu Mengandalkan Guru

Dalam drakor ini, para orang tua yang tinggal di SKY Castle tampaknya terlalu mengandalkan tutor atau guru pembimbing.