Lima Kecamatan di Pandeglang Terdampak Banjir, 1.722 Kepala Keluarga Jadi Korban
Lima kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten dilanda banjir. 1722 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
Penulis: Nurandi | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Lima kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten dilanda banjir. 1722 Kepala Keluarga (KK) terdampak.
"Saat ini yang terdampak, sebanyak 1722 Kepala Keluarga terdampak banjir yang berada di lima kecamatan," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika, saat dihubungi TribunBanten.com, pada Kamis (29/12/2022).
Baca juga: Wilayah Rawan Banjir dan Tanah Longsor di Lebak, Warga Waspada Dampak Cuaca Ekstrem
BPBD Pandeglang mencatat, lima wilayah terdampak yakni Kecamatan Patia tepatnya di Kampung Sindang Rahayu, Karang Tengah dan Tajur, Desa Idaman dan Kampung Citundun, Desa Ciawi serta Kampung Eretan, Desa Surinaeun.
Untuk Kecamatan Sobang tepatnya banjir terjadi di Kampung Bojen Kulon, Desa Bojen. Untuk kecamatan Cisata banjir terjadi di Kampung Cisereh Desa Cisereh.
Sementara di Kecamatan Panimbang, banjir terjadi di Desa Gombong, Kampung Jatok dan Kecamatan Sukaresmi banjir terjadi di Kampung Rancailat, Desa Cibungur serta Kampung Simpang Masjid, Desa Kumbangkampil.
Saat ini, pihaknya sudah menyalurkan logistik bantuan kepada korban di dua kecamatan terparah.
"Mendistribusikan 100 Paket logistik di Kecamatan Patia dan mendistribusikan 50 Paket logistik di Kecamatan Panimbang," ujarnya.
BPBD Pandeglang juga terus memantau lima kecamatan yang terdampak banjir, untuk memastikan keadaan aman.
Kini banjir sudah berangsur surut, tetapi BPBD Pandeglang imbau tetap waspada, karena cuaca ekstrem akan terjadi hingga Januari 2023.
Baca juga: Sungai Ciujung Meluap, 43 Rumah di Tengkurak Tirtayasa Teredam Banjir
Intensitas hujan tinggi dan disertai angin kencang diprediksi akan terjadi dan bisa menyebabkan bencana pohon tumbang.
Rahmat meyampaikan pihak sudah melakukan monitoring dan memetakan lima kecamatan yang terdampak.
"Selain memberikan bantuan, kami juga sudah melakukan monitoring, hal tersebut dilakukan guna memastikan keadaan di masing-masing kecamatan," ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa saat ini, ketinggian air juga sudah surut tidak seperti pada hari Selasa (28/12/2022) mencapai 80 sentimeter hingga 1 meter.
"Sudah surut, tidak ada genangan lagi. Berangsur surut rumah warga juga sudah tidak terendam lagi," ucapnya.