Renovasi Gedung Dinkopukmperindag Kota Serang yang Terbakar akan Gunakan Dana BTT
Renovasi gedung Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang usia kebakaran akan gunakan dana BTT
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Wali Kota Serang Syafrudin meninjau langsung kondisi gedung Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan ( Dinkopukmperindag) Kota Serang yang rusak akibat kebakaran.
Dalam tinjauan tersebut, Syafrudin menyebutkan kondisi gedung usai insiden kebakaran hampir mencapai 50 persen mengalami kerusakan.
"Hasil pemantauan kerusakan mencapai 50 persen, ada beberapa ruangan yang kondisinya masih utuh seperti di bagian Keuangan," katanya saat di lokasi, Senin (2/1/2023).
Baca juga: Kantor Disperindagkop Kota Serang Hangus Terbakar, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp 2 Miliar
Syafrudin mengatakan, untuk sementara aktivitas kepegawaian akan dialihkan ke eks Kantor Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, dan eks Kantor Dinas Perpustakaan Kota Serang.
"Sementara akivitas pelayanan akan dialihkan dahulu sampai ini diperbaiki," katanya.
Sementara untuk perbaikan gedung kantor nantinya, kata Syafrudin, akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) yang dihitung oleh PUPR.
"Kalau dilihat kerusakannya ya yang pasti harus dilakukan pembongkaran terutama bagian atapnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, atas petunjuk dan perintah wali kota pihaknya akan menghitung terlebih dahulu kebutuhan proses rehabilitas gedung.
“Kita akan hitung dulu berapa kebutuhannya, kemudian kita akan rehab berdasarkan kebutuhan. Total biayanya berdasarkan perhitungan perencanaan,” katanya.
Baca juga: Pasca Kebakaran, Pegawai Disperindagkop Kota Serang Evakuasi Dokumen dan Barang Berharga
Sementara untuk, informasi asetnya merupakan milik Provinsi, maka dari itu pihaknya akan memastikan terlebih dahulu terkait aset tersebut.
"Kalau perhitungan bisa selesai hari ini. Kalau proses rehabnya membutuhkan mekanisme dahulu. Terutama soal asetnya ya," katanya.