Tambang Pasir di Hulu Sungai Cikeyeup Diduga Jadi Biang Kerok Banjir di Cimarga Lebak

Tiga kampung yakni Kampung Sinar Asih, Cikeyeup, dan Bangun Jaya, Desa Gununganten di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak diterpa banjir.

Penulis: Nurandi | Editor: Abdul Rosid
Nurandi/TribunBanten.com
Warga Kampung Cikeyeup Endin (45) mengatakan bahwa banjir yang merendam tiga kampung di Cimarga Lebak diduga akibat adanya tambang pasir di Sungai Cikeyeup 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Tiga kampung yakni Kampung Sinar Asih, Cikeyeup, dan Bangun Jaya, Desa Gununganten di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak diterpa banjir pada Selasa (3/1/2023).

Banjir dengan ketinggian 2-3 meter yang menerpa tiga kampung di Cimarga Lebak tersebut merupakan hal langka dan pertama kali dirasakan oleh warga setempat.

Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Sungai Cikeyeuptotal sebanyak 70 rumah warga terdampak banjir luapan .

Baca juga: Awal Tahun 2023, Ribuan Rumah Warga di Tiga Kecamatan di Lebak Terendam Banjir

Menanggapi penyebab terjadinya banjir, Warga Kampung Cikeyeup Endin (45), mengatakan, kejadian tersebut merupakan yang pertamakali.

"Dari saya kecil sampai sekarang, seumur hidup saya. Baru pertama kali banjir besar seperti ini terjadi," katanya saat ditemui TribunBanten.com dilokali banjir, Selasa (3/1/2023).

Dirinya menyebutkan penyebab banjir tersebut diakibatkan karena adanya penambangan pasir pada hulu Sungai Cikeyeup.

"Jadi limbah pasir dibuang ke sungai, sehingga terjadilah pendangkalan yang mengakibatkan banjir besar," ujarnya.

Saat ini warga yang berada pada bantaran sungai harus mengungsi ke rumah saudaranya masing-masing.

Akses jalan utama yakni Jalan Raya Gununganten bagi warga, harus terputus karena luapan sungai Cikeyeup.

Menurut Endin harus pertambangan pasir ditutup agar tidak menyebabkan banjir pada sungai, karena limbah pasir dibuang ke sungai.

Baca juga: Sungai Cikeyeup Meluap, Berakibat Banjir Parah di Cimarga Lebak, Akses Jalan Terputus!

"Jadi jiak kondisi hujan deras, pastinya akan terjadi banjir besar karena pada sungainya terjadi pendangkalan akibat limbah," katanya.

Dirinya khawatir, jika tidak ada penutupan pada area tambang pasir, maka sewaktu-waktu takut terjadi banjir besar.

"Saya takut tiba-tiba ada banjir besar, dan bisa menelan korban jiwa," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved