Dirut Perum Bulog Budi Waseso Duga Kenaikan Harga Beras di Pasar Ulah Mafia
Direkrut Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menduga kenaikan harga beras di pasar merupakan ulah dari mafia beras.
Pada akhir tahun kemarin, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah membuka pintu impor beras sebanyak 500 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP).
Beras tersebut didatangkan secara bertahap hingga Februari 2023 dan berhenti jelang panen raya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, impor beras sebanyak 500 ribu ton. Kata Zulhas, kebijakan impor beras dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat terbatas (Ratas) dengan pemerintah.
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, beras impor yang dipesan pemerintah itu, bakal mendarat di Indonesia sebelum memasuki panen raya.
Baca juga: Jelang Nataru 2023, Bulog Sub Divre Serang Pastikan Pasokan Beras Aman hingga Memasuki Masa Panen
"Beras impor yang 300.000 akan datang segera. Kesempatan kita sampai Februari ini, setelah itu kita semua panen raya, tidak ada alternatif untuk impor lagi," kata Arief.
Sebab kata dia, menjelang panen raya sudah tidak diberlakukan lagi impor beras untuk pemenuhan cadangan dalam negeri.
"Kita akan stop, jadi 500.000 ton beras hanya bridging sampai panen raya. Panen raya nanti, kalau menurut BPS akan ada Februari akhir," tuturnya.
Jadikan Cadangan
Pengamat sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa, meminta pemerintah untuk menyimpan beras impor yang direncanakan datang pada Februari 2023 mendatang.
Menurut dia, 300 juta ton beras impor sebaiknya digunakan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) di tahun 2023 ini. Terlebih, untuk menstabilkan harga bagi para petani.
"Saya kira bulan depan sudahlah stop. Semua beras impor masuk saja gudang Bulog. Simpanan untuk menghadapi tahun 2023, jangan ada yang dikeluarkan. Biar petani menikmati harga yang baik," kata Dwi Andreas.
Selain itu, Andreas mengatakan, rencana Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang akan membanjiri Pasar Induk Beras di Cipinang berpotensi menstabilkan harga beras khususnya di wilayah Jabodetabek.
"Sebenarnya pengaruhnya sangat kecil, karena itu jauh dibanding total konsumsi nasional. Kalau total konsumsi nasional 2,5 juta ton per bulan. Sehingga menggelontorkan dengan angka 30 ribu ton beras, barangkali berpengaruh di daerah Jabodetabek atau di Jakarta," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Stok Beras SPHP 1,3 Juta Ton Aman hingga Akhir Tahun, Bulog Gandeng Pemda untuk Distribusi |
![]() |
---|
Daftar Tiga Nama Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras Rp200 Miliar, Ada Kakak Hary Tanoe |
![]() |
---|
BERITA TERKINI: Rudi Tanoesoedibjo, Kakak Hary Tanoe Resmi Jadi Tersangka Korupsi Bansos Beras |
![]() |
---|
Profil Bambang Tanoesoedibjo: Kakak Hary Tanoe Dicegah KPK ke Luar Negeri Terkait Kasus Bansos Beras |
![]() |
---|
Dugaan Korupsi Bansos Beras: Kakak Hary Tanoe, Bambang Tanoesoedibjo Dicekal KPK ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.