Ini yang Dilakukan Venna Melinda agar Ferry Irawan Mengakui KDRT: 'Demi Allah Kamu Berani?'

Venna menyebut mau bertemu asal Ferry mengakui perbuatannya.

"Tapi karena saya sudah lebih siap, saya hanya bilang saya mau bertemu kalau Ferry mengakui kesalahannya," katanya.

Wanita berusia 50 tahun itu menyebut mungkin bisa memaafkan, jika Ferry mengakui kesalahannya.

"Karena buat saya kalau seorang suami mengakui kesalahannya, kalau pun khilaf mungkin saya bisa memaafkan," tuturnya.

Lebih lanjut Venna menanyakan tujuan Ferry menemui dirinya.

"Jadi saya tanya tujuannya ketemu apa dan dia waktu itu bersimpuh, dia bilang minta maaf," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Venna meminta sang suami untuk mengakui segala bentuk kekerasan yang pernah dilakukannya.

"Saya bilang, 'akuin nggak kalau abi sering piting saya, abi akuin nggak?'. Dia masih berpikir yang menyaksikan banyak," kata Venna.

"Tapi saya memang tidak merekam karena di Polda tidak boleh ada handphone," lanjutnya.

Ia menyebut saat itu banyak pihak yang menyaksikan pengakuan dari Ferry Irawan.

"Jadi yang menyaksikan ada hampir 10 orang, ada penyidik ya yang buat BAP. Kemudian ada kanitnya, ada polisi banyak," ujar Venna.

Setelah Venna mengancam tidak ingin bertemu, Ferry pun akhirnya mengakui melakukan kekerasan padanya.

"(Venna) 'ngaku nggak, kalau nggak ngaku, kita nggak usah ketemu'. (Ferry) 'Iya saya ngakuin'," ucap Venna menirukan gaya bicara Ferry.

Ferry Irawan juga mengakui perbuatannya yang membekap Venna hingga kesulitan bernapas.

"(Kekerasan) yang kedua, 'ngaku nggak sering bekap saya itu seringnya di rumah, sampai saya nggak bisa napas. Sampai saya harus kasih kode, baru dilepas, ngaku nggak?'. (Ferry): 'Iya saya ngakuin'," bebernya.