Pembina Persita Tangerang Zaki Iskandar Minta Suporter Sepak Bola di Indonesia Kontrol Emosi

Pembina Persita Tangerang Ahmed Zaki meminta agar seluruh elemen suporter sepak bola Indonesia diberi pemahaman dan pendidikan dalam mengontrol diri.

Editor: Ahmad Haris
Dok. TribunBanten.com/Ahmad Haris
Bupati Tangerang sekaligus Pembina Klub Persita Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar (kiri) saat bersama Wakil Bupati Tangerang Mad Romli, di Puspemkab Tangerang. Zaki meminta agar seluruh elemen suporter sepak bola Indonesia diberi pemahaman dan pendidikan dalam mengontrol diri. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pembina Persita Tangerang dan juga Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta agar seluruh elemen suporter sepak bola Indonesia, diberi pemahaman dan pendidikan dalam mengontrol diri.

Hal itu ia utarakan menanggapi aksi kekerasan yang menimpa skuad Klub Persis Solo, yang dilempari batu oleh suporter Persita Tangerang.

Diketahui, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (28/1/2023) lalu, usai Persis berhasil menahan imbang Persita tanpa gol di kandang, yakni Stadion Indomilk Arena.

Insiden itu pun menjadi sorotan pecinta sepak bola Tanah Air.

Pasalnya, belum lama kompetisi Liga Indonesia dihentikan oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) akibat terjadinya tragedi Kanjuruhan, Malang.

Atas adanya insiden pelemparan batu oleh oknum suporter itu, Zaki menilai aksi kekerasan suporter sepak bola Indonesia terjadi akibat fanatisme yang berlebihan.

Baca juga: Polres Tangsel Ungkap Motif Penyerangan Suporter Persita Tangerang ke Bus Persis Solo: Balas Dendam!

Baca juga: Izin Pertandingan Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena akan Dievaluasi Kepolisian

"Terkait dengan aksi pelemparan batu ke bus Persis, saya merasa suporter sepak bola Indonesia ini harus diberikan pemahaman dan pendidikan tentang mengontrol emosi," ujar Ahmed Zaki Iskandar mengutip Wartakotalive.com, Selasa (30/1/2023).

"Karena apa yang terjadi pada Sabtu kemarin adalah bagian dari emosi suporter yang berlebihan dan seharusnya tidak perlu terjadi," sambungnya.

Bupati Tangerang itu menyebut, Laskar Benteng Viola seharusnya menjadi contoh baik bagi dunia sepakbola Indonesia, sebab rivalitas hanya terjadi selama 90 menit.

Dengan demikian, kekerasan ataupun bentrok antar suporter ataupin pemain dapat dihindari, apapun hasil pertandingannya.

Terlebih, situasi sepakbola nasional saat ini dinilai tengah panas, lantaran adanya pro dan kontra terkait tidak adanya status degadrasi untuk klub-klub peserta Liga 1 Indonesia.

"Saya mengimbau kepada seluruh suporter Persita dari kota/kabupaten manapun di Tangerang untuk benar-benar menjadi suporter yang baik," kata dia.

"Karena kalau suporter yang baik, mereka akan dukung klub kebanggaannya dalam kondisi apapun, bukannya ketika menang disanjung, tapi ketika kalah dihujat dan dicaci maki, mulai dari tim hingga manajemen," ungkapnya.

Zaki menegaskan, pihaknya mendukung penuh aparat kepolisian agar bertindak tegas kepada pelaku pelemparan batu ke rombongan skuad Persis Solo di Jalan Boulevard Diponegoro, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Hal itu dilakukan, guna menghindari terjadinya aksi serupa yang dapat mencoreng dunia sepak bola Indonesia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved