Kantor Dibobol Maling, Sicepat Expres Rangkasbitung Merugi Rp 40 Juta

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK- Pembobolan kantor Sicepat Expres Rangkasbitung pada Kamis 3 Februari 2023 kemarin, menyebabkan kerugian besar.

Dari pendataan yang dilakukan Sicepat Expres Rangkasbitung sebanyak 52 paket milik pelanggan berhasil digasar malaing.

Kepala kantor Sicepat Expres Rangkasbitung, Iman mengatakan, dari total paket yang berhasil dicuri kebanyak barang elektronik yang ebrnilai tinggi.

"Jadi dari paket yang hilang tersebut rata-rata barang elektronik, yakni ada 6 paket merupakan handphone yaitu jenis iPhone X dan Samsung S 22," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Jumat (3/2/2023).

Baca juga: Kantor Sicepat Expres di Rangkasbitung Dibobol Maling, Ratusan Paket Barang Kiriman Raib

Oleh karena itu, Sicepat Expres Rangkasbitung tercatat mengalami kerugian puluhan juta atas kejadian pencurian tersebut.

"Akibat pencurian ini, kami (Sicepat Expres Rangkasbitung-red) mengalami kerugian besar, mencapai Rp40 juta lebih, dari hasil pendataan," ujarnya.

Diketahui Kantor Sicepat Expres Rangkasbitung dibobol pada Kamis 2 Februari 2023 kemarin, pada pukul 01.00 WIB dinihari.

Keadaan dalam kantor Sicepat juga berantakan setelah dibobol maling yang berjumlah 2 orang tersebut.

Sebelumnya kejadian yang sama juga pernah terjadi pada 5 Desember 2023 lalu, yakni ada puluhan paket yang hilang.

Iman mengungkapkan bahwa pencurian kali ini lebih parah, dari kejadian sebelumnya karena pelaku merusak CCTV dan merusak peralatan dalam kantor.

"Kalo waktu itu kerugiannya masih dibawah Rp15 juta, tapi untuk yang sekarang mencapai Rp40 juta," katanya.

Dirinya menambahkan untuk pelanggan atau masyarakat yang kehilangan paketnya, akan mendapat biaya ganti rugi.

Baca juga: Kantor Sicepat Expres Rangkasbitung Dibobol Maling, Kepala Toko: Ini Bukan yang Pertama

"Pihak kami akan menganti, karena hal tersebut sudah menjadi tanggungjawab bagi kami dan kantor pusat," ucapnya.

Kondisi Kantor Sicepat Expres Rangkasbitung yang tidak dijaga oleh Satpam maupun kurir selama 24 jam, menjadi bahan evaluasi untuk mengamankan toko tersebut.