8.000 Anak di Kota Serang Beresiko Stunting, Kepala DP3AKB: Harus Dilakukan Penekanan

DP3AKB Kota Serang mencatat bahwa jumlah anak penderita stunting di Kota Serang mencapai 1.910.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Ilustarsi/RSUD Mangusada
DP3AKB Kota Serang mencatat bahwa jumlah anak penderita stunting di Kota Serang mencapai 1.910. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang mencatat bahwa jumlah anak penderita stunting di Kota Serang mencapai 1.910.

Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan mengakatan dengan jumlah angka stunting mencapai 1.910.

Dikatakan, Anton, meminta kader posyandu untuk turut aktif dalam menekan angka stunting di Kota Serang.

Karena, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) jumlah masyarakat Kota Serang yang berisiko stunting sekitar 8.000 orang atau 9 persen dari total penduduk 702.000 orang.

Baca juga: Dua Cara Penanganan Stunting di Kota Serang, Terjadi Tren Penurunan Kasus Setahun Terakhir

Hal itu dilakukan untuk mengejar target penurunan angka stunting yang menjadi target Pemerintah Kota Serang serta Pemerintah pusat.

"Untuk yang terkena stunting sebanyak 1.910 orang atau kurang lebih berkisar 5 persen," katanya di Pokel Resto, Kota Serang, Kamis (16/2/2023).

Sementara itu, berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tahun 2021,prevalensi balita berisiko stunting di Kota Serang mencapai sebanyak 27,7 persen dari total jumlah penduduk Kota Serang 702.000 jiwa.

Pihaknya juga menyebutkan di Kota Serang memiliki sebanyak 3.287 kader dari total 651 posyandu, dan saat ini tengah melakukan pembinaan.

"Kader Posyandu ini, memang belum sepenuhnya mendapatkan pembinaan. Sehingga pengetahuan dan keterampilan kader belum dapat merata," katanya.

Pihaknya juga mengatakan, yang menjadi fokus utama saat ini yaitu permasalahan stunting di Kota Serang yang harus ditekan dan dapat turun sesuai taget pusat

"Saat ini kita sedang fokus kepada masalah stunting, karena angkat stunting di Kota Serang ini juga bisa dikatakan cukup tinggi dan harus dilakukan penekanan sejak awal," katanya.

Baca juga: Faktor Kemiskinan Jadi Kendala dalam Penurunan Stunting di Kota Serang

Pihaknya juga mengatakan, kader posyandu Kota Serang merupakan ujung tombak masyarakat dalam hal kesehatan di lingkungkannya.

"Segala sesuatu terlebih dahulu diketahui posyandu melalui kader, sehingga pengentasan stunting, gizi buruk dan terkait kematian ibu dan bayi lebih dahulu bisa dicegah oleh kader saat posyandu," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved