Kericuhan di Pelabuhan Ciwandan Banten, ASDP Duga Sopir Truk Jadi Biang Keladi

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Corporate Secretary PT ASDP Ferry Indonesia, Shelvy Arifin menduga sopir truk ekspedisi menjadi penyebab kericuhan di Pelabuhan Ciwandan, Kota Cilegon.

Menurut dia, truk tidak boleh menyeberang melalui Pelabuhan Ciwandan. Sebab, kata dia, pemerintah sudah melarang truk menyebrang.

"Seharusnya tidak boleh (nyebrang melalui Ciwandan,-red), tapi masih saja bandel. Jadi itu yang menghambat," katanya.

Baca juga: Polisi Catat 55 Calo Gentayangan di Pelabuhan Merak dan Ciwandan saat Mudik Lebaran 2023

Dia menjelaskan, aparat kepolisian sudah mengarahkan sopir truk untuk
menyebrang melalui Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Kabupaten Serang.

"Itu dari pihak kepolisian sudah diarahkan ke sana. Dari truknya masih nekat ke Ciwandan, padahal sudah diarahkan ke BBJ," ungkapnya.

Shelvy bungkam saat ditanya terkait solusi dari masalah tersebut.

"Sudah ya," pungkasnya.

Sementara itu, seorang sopir truk, Andre mengaku tidak tahu ada pelabuhan BBJ yang disiapkan untuk alternatif penyebrangan ke Pulau Sumatera.

"Enggak tahu, kalau tahu BBJ disiapkan mah, begitu keluar dari gerbang tol Cilegon Timur langsung ke sana, jaraknya lebih dekat, cuma 9 KM. Jauhan Ciwandan lah," ungkapnya.

Sopir Truk Blokir Akses Pemudik Motor

Sejumlah sopir truk memblokir akses pemudik motor yang akan menyebrang melalui Pelabuhan Ciwandan, pada Kamis (20/4/2023).

Upaya itu dilakukan, karena mereka kesal tak kunjung disebrangkan ke Pulau Sumatera.

Padahal, mereka sudah mengantre di pelabuhan Ciwandan hingga 10 jam.

Tak hanya memblokir akses pemudik motor, para sopir truk juga berteriak meminta segera disebrangkan.

Baca juga: Tak Kunjung Bisa Naik Kapal, Sopir Truk Blokir Akses Pemudik Motor di Pelabuhan Ciwandan