8 Fakta Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Towoliu Tewas di Rel KA, Terima Penghargaan Sambo

Berikut ini delapan fakta Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Towoliu, tewas di rel kereta api (KA) Jatinegara

Editor: Glery Lazuardi
TribunJakarta.com/Bima Putra
Evakuasi jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023). Korban diketahui sempat masuk kantor sebelum diduga akhiri hidup. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini delapan fakta Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Towoliu, tewas di rel kereta api (KA) Jatinegara

AKBP Buddy Towoliu ditemukan tewas pada Sabtu (29/4/2023).

Jenazah AKBP Buddy Towoliu ditemukan di samping rel kereta wilayah Jatinegara, Jakarta Timur.

AKBP Buddy Towoliu diduga meninggal dunia karena bunuh diri.

Baca juga: Begini Awal Mula Pengeroyokan Warga di Lebak hingga Tewas, Enam Orang Ditangkap

Tertabrak Kereta Api

AKBP Buddy Towoliu meninggal dunia karena tertabrak kereta api yang melintas pada Sabtu pagi.

Informasi itu disampaikan Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata.

"Iya betul," ujarnya.

Ditemukan Tewas Menggunakan Baju Dinas

Di lokasi kejadian, petugas menemukan sejumlah identitas, yakni KTP dan SIM atas nama Buddy Alfrits Towoliu dengan kolom pekerjaan tertulis anggota Polri.

Jenazah kemudian dibawa petugas menggunakan tandu dan diangkut menggunakan ambulans pada pukul 12.00 WIB.

Diduga bunuh diri

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan, dugaan bunuh diri oleh AKBP Buddy Alfrits Towoliu berdasarkan hasil penyelidikan awal yang bersifat sementara.

"Didapatkan untuk sementara hari ini, dari langkah-langkah yang kami lakukan ini patut diduga bunuh diri. Sementara ini dalam proses penyelidikan," ujar Trunoyudo.

Adapun saat ini, penyidik tengah mendalami motif bunuh diri yang dilakukan oleh Buddy di pelintasan kereta daerah Jatinegara.

Motif dugaan bunuh diri masih didalami

Saat ini, jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum.

"Untuk motif ini masih didalami. Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RS Polri untuk segera kami lakukan visum," kata Trunoyudo.

Dia pun melanjutkan, Polda Metro Jaya akan melakukan langkah-langkah secara SOP, yaitu pengambilan keterangan secara verbal maupun forensik.

Terkait hal ini, penyidik pun akan menggali keterangan saksi-saksi di Mapolres Metro Jakarta Timur dalam rangka menyelidiki motif bunuh diri Buddy.

"Nanti kami cari saksi-saksi lagi, dan kejadian di sini kurang lebih dua kilometer dari kantor Polres Metro Jakarta Timur," ungkapnya.

Baca juga: Hendak Sahur Bareng, Remaja di Sumsel Bunuh Kakaknya karena Mie Instan, Sempat Cekcok

Curhat Sakit

Trunoyudo menerangkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Buddy baru saja didapuk sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur pada awal April lalu.

Seusai serah terima jabatan, Buddy disebut menghadap Kapolres Metro Jakarta Timur untuk meminta izin berobat karena sedang sakit.

"Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sakit," ujar Trunoyudo.

Setelah pertemuan itu, Buddy menjalani perawatan dan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit empedu yang dideritanya.

Namun, penyakit tersebut tidak kunjung sembuh.

Kondisi ini kemudian diduga menjadi pemicu Buddy nekat bunuh diri di pelintasan rel daerah Jatinegara.

"Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.

Sempat masuk kantor

Setelah kurang lebih dua pekan menjalani perawatan, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur sempat mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu (29/4/2023) pagi.

"Hari ini, tadi pagi ke kantor, kebetulan di Polres Metro Jakarta Timur," ujar Trunoyudo.

Keluarga Minta Kasus Ditelusuri

Pihak keluarga membantah bahwa Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas diduga karena bunuh diri.

Hal itu disampaikan paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali saat menanggapi dugaan sementara yang disampaikan oleh penyidik berdasarkan hasil penyelidikan awal.

"Jadi kami keluarga besar saya sebagai paman menolak dengan tegas kalau ada dugaan bunuh diri," ujar Cyprus saat ditemui di RS Polri Kramatjati, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Cyprus, kepolisian terlalu cepat menyimpulkan dugaan sementara soal meninggalnya Buddy di pelintasan rel kereta kawasan Jatinegara.

Sebab, kata dia, ada informasi dan peristiwa sebelum penemuan jenazah Buddy yang seharusnya didalami oleh kepolisian.

Salah satunya, kata Cyprus, terdapat telepon masuk dari seseorang yang diterima oleh Buddy ketika berada di Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu pagi.

Tak lama setelah itu, pihak keluarga mendapat kabar bahwa Buddy ditemukan meninggal dunia di pelintasan rel kereta kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.

"Iya kami memberikan kepercayaan kepada pihak berwajib supaya tuntaskan dulu (penyelidikan), karena apa meninggalnya ini? Karena ada yang menelepon itu, itu yang jadi pertanyaan," kata Cyprus.

Pernah Terima Penghargaan dari Ferdy Sambo

AKBP Buddy Towoliu tercatat moncer kariernya di bidang reserse.

Pada 2015, AKBP Buddy pernah menjabat Kanit I Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Ditreskrimum PMJ).

Saat masih menjabat Kompol, AKBP Buddy Alfrits Towoliu pernah meraih penghargaan dari Kapolda Metro Jaya yang kala itu diemban Tito Karnavian. AKBP Buddy berhasil mengungkap beberapa kasus yang menjadi perhatian publik.

Salah satunya dia berhasil mengungkap pembunuhan terhadap janda muda yang juga penjaja seks Deudeuh Alfi Sahrin alias Tata Chubby alias Mpi alias Evi (26) yang ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 11 April 2015 silam.

Tata Chubby diketahui tewas ditangan RS, teman prianya. Dia ditemukan tewas dengan mulut tersumpal kaos kaki dan kabel melilit di leher.

Selain mengungkap pembunuhan Tata Chuby, AKBP Buddy juga menjadi bagian dari tim yang menangani kerusuhan aksi 411 pada November 2016.

Setelah kenyang di bidang reserse, Buddy diangkat menjadi Kasubbid Paminal Propam Polda Metro Jaya. Saat menduduki posisi tersebut, AKBP Buddy pernah mendapat penghargaan dari Ferdy Sambo yang kala itu masih menjabat Kadiv Propam.

Atas prestasinya itu, pada Maret 2023, AKBP Buddy dipromosi menjadi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.

Dia menggantikan AKBP Agung Wibowo yang berpindah mengisi jabatan Kasubbid Paminal Bidang Propam Polda Metro Jaya yang sebelumnya diisi Buddy.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved