Cerita Mahasiswi Indonesia Korban Perang di Sudan: Lokasi Tembakan Sangat Dekat, Kami Tiarap

Fina Annisa (23), mahasiswi, menceritakan detik-detik evakuasi korban perang di Sudan.

Editor: Glery Lazuardi
dokumentasi Polda Banten
Satgas Garuda Bhayangkara II FPU 12 Unamid berpatroli di Sudan, Afrika. Fina Annisa (23), mahasiswi, menceritakan detik-detik evakuasi korban perang di Sudan. Mahasiswi asal Lombok, NTB itu terpaksa pulang ke kampung halaman karena perang di Sudan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Fina Annisa (23), mahasiswi, menceritakan detik-detik evakuasi korban perang di Sudan.

Mahasiswi asal Lombok, NTB itu terpaksa pulang ke kampung halaman karena perang di Sudan.

Nisa merupakan mahasiswa semester 7 itu.

Pada Oktober 2023, dia akan wisuda.

Dia terancam gagal wisuda karena konflik masih memanas di Sudan.

Perang itu melibatkan tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF) di Khartoum.

Pada pukul 09.00 waktu setempat, dia mengaku mendengar suara ledakan.

Diketahui, markas RSF berada di belakang asrama.

Baku tembak itu semakin menjadi-jadi sehingga dia dan sejumlah penghuni asrama dievakuasi ke aula kampus.

"Saat itu kita memang dievakuasi di aula kampus, tapi itu jarak (lokasi) pertempuran itu masih sangat dekat, lokasi baku tembaknya, bahkan kita diminta tiarap," kata Nisa.

Nisa menyebutkan, para mahasiswa tinggal di aula kampus sekitar seminggu dengan rasa takut dan was-was.

Baca juga: Kloter Kedua Evakuasi Sudan, 15 WNI asal Banten Akan Pulang Hari Ini

Dia khawatir ada peluru nyasar yang mengarah ke lokasi tersebut.

Menurutnya, pada Sabtu 23 April 2023, atau setelah Lebaran, ada perjanjian gencatan senjata antara kedua kubu yang berkonflik.

Para mahasiswa asal Indonesia, termasuk Nisa kemudian dievakuasi oleh KBRI.

"Karena ada perjanjian gencatan senjata itu kita bisa dievakuasi, itu perjalanan sekitar 10 jam dari kampusnya di Khartoum menuju Sawakim Pelabuhan Timur Sudan. Itu pun dalam perjalanan darat itu ada masih perang, suara tembakan terdengar di sekitar. Kita pun menjalani 15 pemeriksaan oleh tentara selama perjalanan evakuasi itu," kata Nisa.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved