Ikut Sukseskan Program Gernas Bangga Buatan Indonesia, HIPMI Banten Fokuskan Quality Control

BPD HIPMI Provinsi Banten ikut berperan dalam gerakan nasional (Gernas) bangga buatan Indonesia (BBI) Tahun 2023.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Ketua Umum HIPMI Banten, Ananda Trianh Salichan (tengah) menuturkan bahwa HIPMI juga berperan dengan melakukan quality control terhadap produk yang dibuat. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Provinsi Banten, ikut berperan dalam gerakan nasional (Gernas) bangga buatan Indonesia (BBI) Tahun 2023.

Ketua Umum HIPMI Banten, Ananda Trianh Salichan mengatakan, hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah.

Ia menyatakan, para pengusaha muda di Banten bukan hanya ikut mensosialisasikan, melainkan juga ikut mengontrol produk buatan lokal.

Baca juga: Bank Banten dan Hipmi Banten Kolaborasi Jaga Pendapatan Asli Daerah

HIPMI Banten juga berperan dengan melakukan quality control terhadap produk yang dibuat.

"Tentunya peran hipmi ini juga harus ada qc-nya (quality control,-red) terhadap produk-produk lokal yang ada, karena bagaimana produk kita itu bisa dicintai kalau misalkan produknya masih kurang," ujarnya saat di Hotel Horison Ultima Ratu Serang, Sabtu (27/5/2023).

Disampaikan Ananda, kehadiran HIPMI sebagai solusi agar bagaimana supaya produk-produk lokal yang bagus dan proper.

Produk tersebut dipasarkan di pangsa pasar nasional maupun internasional.

Salah satu HIPMI berperan dalam mensosialisasikan gernas BBI 2023, ditandai dengan barang yang dipakai dibeli dari produk lokal.

"Contohnya jam (jam tangan handicraft dari perajin asal Pandeglang,-red) ini, kenapa saya pakai karena menurut saya ini sangat-sangat bagus dan sangat-sangat proper," ungkapnya.

Menurutnya, ketika produk lokal yang memiliki proper yang bagus, maka bisa didorong untuk dijual ke pangsa nasional bahkan internasional.

"Ketika memang produk tersebut memang proper, ketika kita ingin pasarkan ke pangsa nasional pun enak gitu," katanya.

"Hipmi ini berperan untuk menjadi quality control nya, jadi ketika memang ada kekurangan nah kita harus membenahkan lah dari segi mungkin kualitas dari segi legalitas dan lain sebagainya," sambungnya.

Ananda mencatat, para pengusaha muda yang terdaftar di HIMPI Provinsi Banten ada sekitar sekiatiar 2.000 pengusaha.

Dari jumlah tersebut paling banyak usaha di bidang food and beverage, bidang barang dan jasa serta bidang konstruksi.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved