Tinjau UM PTKIN 2023 di UIN SMH Banten, Menag Yaqut Nyatakan Pelaksanaan Ujian Berjalan Lancar

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas meninjau pelaksanaan sistem seleksi elektronik ujian masuk perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (SSE UM-PTKIN) Tahun 2023 di Kampus UIN SMH Banten, Ciceri, Kota Serang. Selasa (30/5/2023).

Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com di kampus 1 UIN SMH Banten, Menag Yaqut bersama Wakil MPR RI Yandri Susanto tiba di kampus UIN SMH Banten pada Selasa sekitar pukul 10.00 WIB.

Terlihat, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Rektor UIN SMH Banten Wawan Wahyudin, Kepala Kejati (Kajati) Banten, Didik Farkhan Alisyahdi, Walikota Serang Syafrudin dan sejumlah pejabat lainnya menerima rombongan.

Dalam monitoring ini juga diikuti oleh sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia.

Baca juga: Daftar 59 Lokasi UM-PTKIN 2023 dari Aturan hingga Tata Tertib: Wajib Bawa Kartu Identitas

"Kita tadi monitoring penerimaan mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam negeri, semua sudah berjalan bagus yang dilakukan secara online," ujar Menag RI Yaqut Cholil Qoumas kepada awak media, Selasa (30/5/2023).

Diakui Menag Yaqut, ketika dirinya memonitor langsung di ruang tes ujian di kampus UIN SMH Banten.

Diakuinya, pelaksanaan SSE UM-PTKIN 2023 yang sedang berlangsung ini telah berjalan dengan baik.

"Saya cek tadi saya tanya jaringannya juga bagus, anak-anak juga kelihatannya enjoy karena ruangan ujiannya nyaman," katanya.

Dengan melihat langsung proses pelaksanaannya, Menag Yaqut mengaku optimis hasil dari kegiatan tersebut.

Baca juga: Berpeluang Lulus, Ini Contoh Soal dan Kisi-kisi Materi Ujian Masuk UM PTKIN 2023

Sejumlah PTKIN di Indonesia, khususnya di Banten bisa mendapatkan calon mahasiswa terbaik.

Kemudian dalam kesempatan itu juga , Menag Yaqut mengusulkan agar ke depan hasil ujian seleksi SSE UM-PTKIN bisa menjadi prasyarat agar semua mahasiswa bisa diterima.

Sebab, kata dia, dalam proses belajar mengajar, mahasiswa tidak harus datang secar offline, tapi juga bisa mengikuti secara online.

"Karena kita harus beradaptasi dengan masa depan dengan dunia digital. Tetapi itu juga harus disiapkan dengan infrastruktur yang mapan, yang kuat dan cukup tidak boleh asal-asalan," tukasnya.