Cegah TPPO, Kantor Imigrasi Cilegon Tolak Penerbitan Ratusan Paspor

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon mengantisipasi terjadi tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Upaya yang dilakukan dengan cara menunda dan menolak terhadap sejumlah pemohon pembuatan paspor.

"Sampai Juni 2023 ini, kita sudah melakukan penundaan dan penolakan kurang lebih 150 orang WNI," ujar Kepala Imigrasi Kelas II TPI Cilegon, Muhammad Deny Firmansyah saat acara Press Tour 2023 di kantornya, Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Marak Kasus TPPO di Banten, Korban Mayoritas Perempuan, DP3AKKB Banten akan Lakukan Ini

Pihaknya menunda dan menolak paspor sebagian besar mereka yang akan pergi ke Malaysia dan Arab Saudi.

Di antaranya ditolak, karena diduga hendak bekerja secara ilegal di luar negeri.

Sementara 48 orang lainnya dilakukan penundaan, karena diduga akan bekerja ke luar negeri.

Sehingga untuk melakukan pencegahan, kata Deny, pihaknya juga telah membentuk tim satgas TPPO.

Satgas ini dibuat guna mengantisipasi terjadinya praktek TPPO.

Dikatakan Deny, penolakan terhadap pembuatan paspor itu sendiri dilakukan karena beberapa macam alasan.

"Jadi pada saat wawancara biasanya dilakukan interview untuk melakukan deteksi awal terhadap orang-orang yang akan melakukan perjalan ke luar negeri," katanya.

Ketika proses interview, ada beberapa kelengkapan berkas yang diminta oleh petugas.

Kemudian yang bersangkutan juga dipastikan apakah benar-benar akan melakukan perjalanannya sesuai dengan tujuan atau tidak.

Dari rangkaian proses tersebut, sejumlah pemohon tidak memenuhi persyaratan yang diminta.

Sehingga ada yang dilakukan penundaan dan ada juga yang dilakukan penolakan.