Berkah Idul Adha, Penjual Arang dan Tusuk Sate di Kota Serang Ketiban Rezeki Nomplok

Sejumlah penjual arang dan tusuk sate dadakan di pinggir Jalan, Kota Serang, Banten mengaku banjir permintaan saat Idul Adha.

Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Rosid
Desi Purnamasari/TribunBanten.com
Sepanjang pinggir Jalan Pasar Lama, Kepandean hingga Taktakan terdapat banyak penjual arang dan tusuk sate. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sejumlah penjual arang dan tusuk sate dadakan di pinggir Jalan, Kota Serang, Banten mengaku banjir permintaan saat Idul Adha.

Idul Adha identik dengan tradisi membakar sate daging kurban yang didapat dari masjid terdekat, diolah menjadi sate untuk dimakan bersama keluarga atau teman.

Tradisi itu pula yang memancing penjual alat penunjang sate unjuk diri dan menjamur secara dadakan di Kota Serang.

Baca juga: Idul Adha 2023, Penjual Arang dan Tusuk Sate Dadakan Menjamur di Kota Serang

Paket bakar-bakaran semacam arang, tusuk sate, dan tempat bakaran pun ramai dijual di tepi-tepi jalan.

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, di sepanjang pinggir Jalan Pasar Lama, Kepandean hingga Taktakan, Kota Serang terdapat penjual paket bakar-bakaran.

Maka untuk masyarakat Kota Serang akan lebih mudah untuk menemukan penjual paket bakaran ini.

Sepanjang pinggir Jalan Pasar Lama, Kepandean hingga Taktakan terdapat banyak penjual arang dan tusuk sate.
Sepanjang pinggir Jalan Pasar Lama, Kepandean hingga Taktakan terdapat banyak penjual arang dan tusuk sate. (Desi Purnamasari/TribunBanten.com)

Seorang penjual Ridho Satria mengaku, menjual arang, tusuk sate dan paket alat bakaran sudah sejak pagi hari.

Ridho mengaku dalam sehari dirinya berhasil menjual arang sebanyak 60 kantong plastik. Yang dijualnya seharga Rp5 ribu perkantong plastik kecil dan Rp10 ribu perkantong palstik besar.

"Alhamdulillah rame, hari ini laku 60 kantong arang, saya jualan dari jam 9 pagi. Sampe malem bisanya malem lebih rame," katanya kepada TribunBanten.com di Pasar Lama Kota Serang, Kamis (29/6/2023).

Ridho, pria yang sudah menjadi penjual arang dadakan selama empat tahun itu, biasa berjualan saat Idul Adha dan malam tahun baru.

"Emang biasa. Kalau enggak Idul Adha ya pas malam tahun baru," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyebut untuk penjualan akan ramai saat di momen hari raya Idul Adha nya, karena banyak warga yang sudah mendapatkan daging kurban.

"Kalau pas hari H itu ramai daripada menjelang hari H, karena pasti warga sudah mendapatkan daging dan tinggal mencari arang atau alat bakar lainya," katanya.

Sementara, salah satu warga Dede Hemawan mengatakan dirinya membeli arang untuk kebutuhan bakar-bakar daging dengan keluarganya di rumah.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved