Omzet Pedagang Ayam di Kota Serang Merosot Drastis, Ini Penyebabnya

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sejumlah pedagang ayam di Pasar Rau Kota Serang, Banten, mengeluhkan omzet yang menurun drastis.

Omzet mereka turun hingga 80 persen, akibat penjualan menurun dan tingginya harga daging ayam.

Kenaikan harga ayam telah terjadi sejak menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah, hingga saat ini yang masih menyentuh harga Rp 45 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Daging Ayam di Pasar Rau Masih Tinggi, Segini Harga Per 1 Kilonya Sekarang

Penjual ayam potong di Pasar Rau Kota Serang, Iwan mengatakan, adanya kenaikan ayam potong yang terus melonjok ini menyebab omzetnya merosot derastis.

Karena, beberapa konsumennya yang sudah langganan terpaksa mengurangi pembeliannya. Karena harga yang cukup tinggi.

"Sangat berdampak omzet kita juga jadi merosot derastis. Pembeli sekarang sepi, yang biasa beli sampe 5 kilogram sekarang paling 1 atau 2 kilogram aja," katanya kepada TribunBanten.com di lapaknya, Sabtu (9/7/2023).

Iwan juga mengatakan, biasanya dalam sehari mampu menjual ayam potong minimal 50 kilogram.

Namun saat ini penjualannya turun derastis, dan hanya mampu menjual 5-10 kilogram sehari.

"Minimalnya 50 kilogram sehari, sekarang mah 25 kilogram sehari aja susah banget," katanya.

Hal senada dikatakan penjual lainnya, Beni mengaku bisanya mendapatkan omzet mencapai Rp 2,5 juta per hari.

Baca juga: Dampak Kenaikan BBM, Harga Pangan di Rangkasbitung Kabupaten Lebak Mulai Beranjak Naik

Namun, sejak harga daging ayam tinggi, dirinya cuma dapat meraup omzet di kisaran Rp 1,5 juta per hari.

Dia menduga, harga yang relatif mahal membuat konsumen, khususnya pemilik rumah makan, mengurangi konsumsi daging ayam.

"Semoga pemerintah bisa segera menstabilkan harga ayam ini. Normalnya harga ayam sekitar Rp 30 ribu per kilogram," katanya.