Ombudsman Beberkan Modus Kecurangan PPDB Jalur Zonasi: Pindah Domisili dan Titip KK

Ombudsman mengungkap modus kecurangan PPDB jalur zonasi. Salah satu modus yang digunakan adalah orang tua tiba-tiba berdomisili dekat sekolah.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MARTEENRONALDOPAKPAHAN
Ilustrasi sekolah. Ombudsman mengungkap modus kecurangan PPDB jalur zonasi. Salah satu modus yang digunakan adalah orang tua tiba-tiba berdomisili dekat sekolah. Ini dikuatkan dokumen kependudukan berupa Kartu Keluarga (KK). Hal itu diungkap oleh Kepala Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta, Budhi Masturi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Ombudsman mengungkap modus kecurangan PPDB jalur zonasi.

Salah satu modus yang digunakan adalah orang tua tiba-tiba berdomisili dekat sekolah.

Ini dikuatkan dokumen kependudukan berupa Kartu Keluarga (KK).

Hal itu diungkap oleh Kepala Ombudsman Daerah Istimewa Yogyakarta, Budhi Masturi.

"Kami dapatkan informasi seperti itu masih terjadi," kata dia.

Baca juga: SMA Swasta Terbaik di Banten, Referensi Bagi yang Tidak Lolos PPDB Banten 2023

Dia menjelaskan, KK terverifikasi.

Namun, kata dia, dinas tidak melakukan verifikasi lapangan apakah orangtua dan keluarga tersebut tinggal di situ.

"Atau hanya KK-nya saja," ujarnya.

Dia menjelaskan, KK merupakan aspek administratif. Sepanjang dokumen itu diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) maka Dinas Pendidikan tidak bisa berbuat apa-apa.

Budhi menilai hal tersebut menjadi kelemahan PPDB jalur zonasi.

Dia mengatakan pihaknya ingin mengajak Disdukcapil untuk menjadi bagian gerakan PPDB yang bersih.

"Karena ini menjadi modus, tiba-tiba dia berada di KK dekat sekolah keluarganya. Ada yang memang tinggal di situ, tapi ada juga yang hanya KK-nya saja yang ada di situ, orangnya tinggalnya di tempat lain, itu ada," ujarnya.

Modus lainnya adalah dengan menumpang KK orang lain. Di dalam KK anak tersebut masuk dalam klasifikasi "keluarga lainnya".

"Ada modus baru, dia masuk ke KK orang lain, masuknya klasifikasinya ke keluarga lainnya," tuturnya.

"Tidak hanya saudara, tapi orang yang dikenal atau pak bon (petugas kebersihan) sekolahan gitu ya. Masuk di situ nanti di keterangannya keluarga lainnya," lanjutnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved