Lantik Budi Arie Jadi Menkominfo dan Lima Wakil Menteri, Jokowi Beri Posisi Dua Mantan Wartawan
Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet pada Senin (17/7/2023). Jokowi melantik Ketua Umum Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi
Ketika reformasi bergejolak tahun 1998, dia mendirikan surat kabar “Bergerak” pada tahun 1998.
Bidang pers dan jurnalisme juga pernah digelutinya pada masa mahasiswa, terutama ketika menjadi Redpel Majalah Suara Mahasiswa UI pada tahun 1993-1994.
Selain itu, dia tercatat pernah mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjutnya ikut menjadi bagian awal berdirinya Mingguan Ekonomi “Kontan”. Budi sendiri pernah menjadi jurnalis “Kontan” dari tahun 1996 hingga 2001.
Setelah itu, dia pun merambah ke dunia politik.
Sebagai politikus, Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta tahun 2005-2010 dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Baca juga: Dihadiri AHY hingga Syaikhu, NasDem Tak Undang Jokowi ke Apel Siaga Perubahan: Konsolidasi Internal
Menjelang pemilu 2014, dia kemudian mendirikan PROJO, yaitu kelompok relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo pada tahun 2013.
PROJO kemudian menjadi organisasi yang mengumpulkan aspirasi pencalonan Jokowi sebelum dideklarasikan secara resmi oleh PDIP.
Ketika itu PROJO melawan arus pencapresan Megawati Sukarnoputri dengan calon wakil presiden Joko Widodo.
PROJO tampil langsung untuk mengumpulkan suara dari akar rumput untuk pencalonan Joko Widodo sebagai presiden, hingga akhirnya Jokowi terpilih sebagai Presiden RI yang ketujuh.
Sejak 25 Oktober 2019, Budi Arie menduduki jabatan Wamendes PDTT dan pada hari ini, Senin (17/7/2023), dia resmi dilantik sebagai Menkominfo.
Posisi Menkominfo sebelumnya dijabat oleh Mahfud MD selaku pelaksana tugas (plt) Menkominfo. Mahfud MD ditunjuk sebagai Menkominfo sementara untuk mengisi kekosongan setelah Jhonny G Plate dicopot karena menjadi terdakwa kasus pengadaan Menara base transceiver station (BTS) 4G dan saat ini sudah ditahan.
Nezar Patria Pernah Jadi Ketua AJI
Nezar Patria bukan sosok biasa, ia dikenal sebagai wartawan, aktivis, komisaris dan juga pernah menjabat di posisi strategis pemerintahan.
Nezar Patria lahir 5 Oktober 1970, putra dari tokoh pers senior Aceh yang juga Pemimpin Umum harian Serambi Indonesia, Sjamsul Kahar.
Ia pernah terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa pro demokrasi di awal 1990an hingga reformasi 1998. Setelah itu, ia beralih menjadi wartawan.
Respons Jokowi soal Gibran Tak Hadiri Pelantikan Menteri Baru : Wapres Kunjungan ke Papua Nugini |
![]() |
---|
Reshuffle Ketiga, Ini Daftar Menteri, Wakil Menteri dan Pejabat yang Dilantik Prabowo |
![]() |
---|
Intip Harta Ahmad Dofiri, Penasehat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri yang Baru |
![]() |
---|
Resmi Jadi Menpora, Taufik Hidayat Ucapkan Selamat ke Erick Thohir, Berharap Bisa Kolaborasi |
![]() |
---|
Sosok Djamari Chaniago, Menko Polkam yang Baru : Pernah Gantikan Posisi Prabowo saat Reformasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.