Dampak Fenomena El Nino di Cilegon, Warga Alami Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Warga Kota Cilegon, Banten mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Ini merupakan dampak fenomena El Nino.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
tribunnews.com
Ilustrasi kekeringan. Warga Kota Cilegon, Banten mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Ini merupakan dampak fenomena El Nino. Selama musim kemarau ini, permintaan air bersih di Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Mandiri Kota Cilegon meningkat. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Warga Kota Cilegon, Banten mengalami kekeringan dan krisis air bersih.

Ini merupakan dampak fenomena El Nino.

Selama musim kemarau ini, permintaan air bersih di Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Mandiri Kota Cilegon meningkat.

"Kalau sbelum kemarau relative ngga ada, masyarakat stok airnya cukup, karena ada titik-titik tertentu yang sudah bisa dibuatkan sumur bor," kata Direktur Perumda Cilegon Mandiri, Taufiqurrohman saat ditemui di kantornya, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: Kabupaten Tangerang Berstatus Siaga Bencana Kekeringan, Berikut Daftar Wilayah Terdampak El Nino

Kini, pemerintah sudah menyalurkan air bersih melalui program pipanisasi.

Selain itu, beberapa daerah sudah memiliki sumur bor, sehingga bisa menyuplai air bersih.

Namun pada musim kemarau ini, ada beberapa daerah yang masih mengalami kekurangan air bersih.

Kebanyakan berada di daerah pegunungan yang mana akses untuk menjangkau air, mengalami sejumlah kendala.

Sejauh ini, pihaknya menerima permintaan dari masyarakat yang meminta untuk dikirimkan air bersih.

"Kita sudah ada permintaan dari Kelurahan Lebak Gede, di sana terdapat dua kampung atau RT yang tidak tersaluri air bersih," ujarnya.

Taufiq menyebut, kedua kampung tersebut berada di wilayah pegunungan.

Keduanya yaitu di Kelurahan Lebak Gede, tepatnya di Batu Payung dan Gunung Penawen.

Sebetulnya, di wilayah tersebut tepatnya di wilayah Cipala, Batu Lawang ada tempat penampungan air.

Lantaran di sana sudah dibuatkan sumur bor untuk menyuplai air bagi masyarakat setempat.

Namun kedua kampung yang berada di atas gunung itu tidak tersaluri air bersih.

Sehingga pihak RT setempat meminta kepada pihak Perumda untuk dikirimkan air bersih.

"Karena belum dapat air dari Cipala, sehingga warga Batu Payung dan Penawen meminta untuk dikirim air melalui tangki," terangnya.

Baca juga: Terdampak El Nino, BPBD Terima Lima Laporan Kebakaran Lahan di Cilegon

Atas permintaan tersebut, pihaknya akan menyuplai air bersih secara gratis.

Air bersih tersebut akan dikirim melalui mobil tanki dengan jumlah sekitar 3.000 meter kubik.

"Karena akses ke sana susah naiknya, paling kita kirim 3 ton," ungkapnya.

Diakui Taufiq, belum lama ini, pihaknya juga telah menyuplai air di daerah tersebut.

Rencananya suplai air tersebut akan dilakukan setiap hari, apabila ada permintaan dari masyarakat.

"Artinya sepanjang ada permintaan dari masyarakat untuk minta air, karena terjadi krisis air, kita akan langsung tindak lanjuti," ungkapnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved