17.382 Warga Idap ISPA, Wakil Ketua DPRD Cilegon Imbau Warga Pakai Masker

Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Nurotul Uyun mengimbau warga menggunakan masker untuk meminimalisir Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Tribun Lampung/Deni Saputra
Ilustrasi masker. Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Nurotul Uyun mengimbau warga menggunakan masker untuk meminimalisir Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). 

Febri menyebut bahwa dari jumlah itu, kasus ISPA paling banyak ditemukan di Puskesmas Pulomerak, Citangkil 1 dan Cibeber.

Baca juga: Tiga Kabupaten Kota di Banten Ini Kualitas Udara Buruk, Warga Wajib Pakai Masker

Kasus pneumoniae di bawah usia 5 tahun paling banyak di Pulomerak ada 430 kasus, Cibeber ada 321 kasus dan Citangkil 1 ada 253 kasus.

Sementara pneumoniae di atas usia 5 tahun, paling banyak di Cibeber ada 670 kasus, Citangkil 1 ada 395 kasus dan Purwakarta ada 298 kasus.

Jika ditotal secara keseluruhan, kasus ISPA paling banyak di Cilegon baik itu pneumoniae atau bukan pneumoniae.

Peringkat pertama berada di Puskesmas Citangkil 1 sebanyak 3.328 kasus, kemudian di Pulomerak 3.274 kasus dan Cibeber 2.750 kasus.

Febri menjelaskan bahwa ISPA merupakan salah satu penyakit yang berbahaya.

Baik itu dialami oleh penderita pneumoniae yang usianya di bawah 5 tahun ataupun di atas 5 tahun.

Namun tingkat bahaya nya, kata dia, memiliki tingkat yang berbeda-beda.

"Sebetulnya bahaya semua, tapi tergantung apakah dia pneumoniae berat atau tidak," katanya.

Sementara faktor yang menyebabkan penyakit ISPA, lanjut Febri, yaitu salah satunya diakibatkan karena infeksi bakteri.

Selain itu, faktor udara atau polusi udara juga menjadi penyebab terjadinya ISPA.

"Jadi sebetulnya ISPA itu infeksi akibat bakteri, kondisi udara itu mungkin faktor resiko tinggi juga, tapi tidak terlalu menimbulkan infeksi saluran pernafasan akut," ungkapnya.

Meski saat ini di sejumlah daerah mengalami dampak El Nino, akibat cuaca kemarau yang berkepanjangan.

Namun Febri menyebut bahwa kondisi di Cilegon tidak terlalu berdampak.

"Kalau untuk di kota Cilegon, kita tidak terlalu berdampak, namun masyarakat tetap kalau keluar rumah disarankan pakai masker, karena kalau musim kemarau berdebu apalagi adanya polusi udara," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved