Daftar Lengkap 3 Kecamatan di Kota Serang yang Dilanda Kekeringan, 3.407 Jiwa Alami Krisis Air
Berikut daftar lengkap tiga kecamatan di Kota Serang yang dilanda kekeringan. Kekeringan itu disebabkan fenomena El Nino atau musim kemarau berkepanja
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Berikut daftar lengkap tiga kecamatan di Kota Serang yang dilanda kekeringan.
Kekeringan itu disebabkan fenomena El Nino atau musim kemarau berkepanjangan.
Tiga kecamatan di Banten yang dilanda kekeringan, yaitu
Kecamatan Kasemen
Kecamatan Walantaka
Kecamatan Taktakan
Baca juga: Dampak El Nino di Banten, Air Sungai Ciujung di Bendungan Baru Pamarayan Terpantau Surut
Berdasarkan data yang diterima TribunBanten.com, dari tiga Kecamatan yang terdampak kekeringan,
terdapat 2.416 keluarga dengan jumlah 3.407 jiwa dan 1.122 rumah yang mengalami krisis air.
"Ketiganya ada di Kasemen, Taktakan dan Walantaka," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan kepada TribunBanten.com melalui sambungan telepon, Senin (4/9/2023).
Untuk menanggulangi kebencanaan dampak kekeringan tersebut, Diat menyebut bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah upaya.
Di antaranya melakukan sosialisasi, memberikan imbauan dan melakukan distribusi air bersih.
"Kita terus memberikan sosialisasi, himbauan dan kontinu setiap hari menyalurkan air bersih dua sampai empat rit dikali 5000 liter," ungkapnya.
Sampai dengan 3 September 2023, BPBD telah membantu mengirimkan air bersih sebanyak 125.000 liter.
Di sisi lain, Diat juga mengingatkan bahwa dalam penanganan kebencanaan itu bukan hanya dilakukan oleh BPBD.
"Sesuai amanat undang-undang kebencanaan itu unsur pelaksanaan kebenacanaan dilakukan secara pentahelix, pertama pemerintah, swasta, masyarakat itu sendiri, akademisi dan media," ungkapnya.
Berdasarkan data yang diterima TribunBanten.com, dari tiga Kecamatan yang terdampak kekeringan.
Terdapat 2.416 keluarga dengan jumlah 3.407 jiwa dan 1.122 rumah yang mengalami krisis air.
Kecamatan Kasemen
- Link. Ambon RT/RW 010, 020, 025/007 Kelurahan Margaluyu, sebanyak 100 keluarga.
- Link. Sukawali RT/RW 003,004/004 Kelurahan Mesjid Priyayi, sebanyak 322 keluarga.
- Link. Babadan RT/RW 006/002 Kelurahan Terumbu, sebanyak 70 keluarga.
- Link. Bendung RT/RW 004/002 Kelurahan Bendung, sebanyak 115 keluarga.
- Link. Lamaran RT/RW 005/002 Kelurahan Bendung, sebanyak 200 keluarga.
- Link. Kecacang RT/RW 001, 002/005 Kelurahan Sawah Luhur, sebanyak 201 keluarga.
- Link. Terwana Cilik RT/RW 002/004 Kelurahan Mesjid Priyayi, sebanyak 106 keluarga.
- Link. Cikedung RT/RW 014/006 Kelurahan Margaluyu, sebanyak 40 keluarga.
- Link. Sinaba 3 RT 011/003 Kelurahan Kilasah, sebanyak 130 keluarga.
- Link. Suci RT.017 /001 Kelurahan Terumbu, sebanyak 290 keluarga.
- Link. Sinaba 2 RT 018/008 Kelurahan Kilasah, sebanyak 160 keluarga.
- Link. Manggerong RT/RW 004/004 Kelurahan Sawah Luhur, sebanyak 112 keluarga.
Kecamatan Walantaka
- Komplek Persada Blok D dan Blok H RT.006/RW.007 Kelurahan Teritih, sebanyak 450 keluarga.
Kecamatan Taktakan
- Link. Cilowong Gardu RT/RW 001/001 Kelurahan Cibendung, sebanyak 77 keluarga.
- Link. Cilowong Legok RT/RW 002/001 Kelurahan Cibendung, sebanyak 43 keluarga.
Baca juga: Dampak Fenomena El Nino di Cilegon, Warga Alami Kekeringan dan Krisis Air Bersih
Empat Kabupaten/Kota di Banten Terdampak Parah El Nino
Dinas Pertanian Provinsi Banten mencatat 949 hektar sawah di delapan kabupaten/kota terancam gagal panen karena terdampak El Nino.
Kepala Dinas Pertanian Banten M. Agus Tauhid mengatakan kekeringan paling banyak terjadi di Pandeglang, Lebak, Serang dan Kabupaten Tangerang.
"Semua daerah rat-rata mengalami kekeringan," kata dia, pada Jumat (11/8/2023).
Dia menjelaskan area sawah yang mengalami kekeringan terus meningkat sebesar 10 persen selama tiga hari berturut-turut sejak 7 Agustus 2023 hingga 9 Agustus 2023.
Pada 7 Agustus lahan sawah yang mengalami kekeringan capai 639 hektar, 8 Agustus naik menjadi 794 hektar dan 9 Agustus mencapai 949 hektar.
"Rincian sawah kekeringan dengan status ringan 910 hektar yang sedang 23 hektar dan yang status berat 6 hektar," ungkapnya.
Agus mengaku, akan mengoptimalkan sistem pompanisasi untuk mengantisipasi kekeringan semakin meluas.
"Upaya kami seperti di Cikeusik, Pandeglang ada hamparan 1000 hektar, disitu ada sumber air, kami lakukan sistem pompanisasi alhamdulillah terselamatkan," katanya.
BMKG Imbau Warga Hemat Air
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino akan berlangsung hingga November 2023.
Untuk itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat terutama berada di perkotaan agar bijak dalam menggunakan air.
"Menghemat air, itu (masyarakat kota) jangan boros air. Dan juga nanti setelah ada hujan lakukan penghijauan, tapi terutama menghemat air," ujarnya pada Kamis (10/8/2023).
Bagi masyarakat di daerah yang lebih kering, ia menyarankan adaptasi pola tanam agar sesuai dengan kondisi daerah mereka.
Selain itu, menjaga lingkungan juga menjadi perhatian utama, dengan pesan tegas dari Dwikorita agar lingkungan tetap terjaga.
"Jangan makin merusak lingkungan," ungkap Dwikorita.
Baca juga: Terdampak El Nino, BPBD Terima Lima Laporan Kebakaran Lahan di Cilegon
El Nino Diprediksi Makin Panjang Dwikorita juga memprediksi bahwa dampak El Nino mungkin masih terasa hingga akhir 2023.
Namun, ia optimis ketika menyebutkan November mendatang diperkirakan akan memasuki musim penghujan, yang dapat mengurangi dampak dari El Nino.
"Ya nanti (El Nino) akan berakhir. Meskipun sampai akhir tahun tapi Insyaallah November sudah ada hujan. Sehingga El Nino insyaallah kalah dengan hujan," ujarnya.
Sebelumnya, ia menyebut bahwa puncak El Nino diperkirakan akan terjadi antara Oktober-November, sementara puncak musim kemarau diharapkan berlangsung dari Agustus hingga September.
Situasi ini membuat musim kemarau bersamaan dengan dampak El Nino, menyebabkan kondisi yang lebih kering.
Khususnya, beberapa wilayah seperti Nusa Tenggara diperkirakan akan mengalami dampak El Nino yang kuat hingga awal Desember 2023 karena musim hujan yang datang lebih lambat.
Dwikorita menekankan pentingnya antisipasi, terutama di wilayah Nusa Tenggara dan Papua Selatan.
Taktakan District
BMKG Urges Residents to Save Water
| Hanya Target Tiga Besar, KONI Kota Serang Butuh Anggaran Rp7 Miliar untuk Porprov Banten 2026 |
|
|---|
| Tegas! Ketua DPRD Minta KONI Cabut Medali Atlet yang Keluar dari Kota Serang |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Banten 2-7 November 2025: Waspadai Hujan Petir di Pandeglang dan Lebak |
|
|---|
| Bukan Swasta, 4 Kampus Favorit di Kota Serang Ini Ternyata Negeri |
|
|---|
| Tiga Destinasi Wisata Kolam Renang Terkeren di Banten untuk Isi Waktu Libur Weekend |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.