Kabar Dunia
Penyebab 3,3 Juta Pengungsi Ukraina 'Ogah' Balik ke Kampung Masing-masing
Sebanyak 3,3 juta warga Ukraina yang mengungsi ke luar negeri tidak mau lagi pulang ke kampung halaman mereka.
TRIBUNBANTEN.COM - Perang yang terjadi di Ukraina mengakibatkan sebanyak 3,3 juta warga negara itu mengungsi ke luar negeri.
Perang berkepanjangan antara Rusia vs Ukraina itu, membuat rakyat Ukraina tidak mau lagi pulang ke kampung halaman mereka.
Melansir Tribunnews.com, seprti diberitakan oleh Bloomberg, keengganan warga Ukraina balik ke pangkuan ibu pertiwi karena tak ada lagi tempat untuk menjalani kehidupan.
Baca juga: Ingin Rusia Cepat Selesai, Kanselir Jerman Beri Kode Segera Kirim Rudal Taurus ke Ukraina
Selain itu, sekarang mereka telah beradaptasi dengan kondisi di pengungsian.
Dikutip dari Pusat Strategi Ekonomi di Kyiv, kondisi tempat tinggal yang sudah hancur dan tak adanya lapangan kerja menjadi penyebab utama mereka ogah kembali ke Ukraina.
Lembaga itu menyebutkan, arus keluar penduduk akan berdampak serius terhadap PDB negara tersebut.
— Menurut Pusat Strategi Ekonomi di Kyiv, 3,3 juta warga Ukraina mungkin tetap berada di luar negeri
— Di masa depan, PDB Ukraina mungkin turun hingga 6,9 persen per tahun
Sebanyak 3,3 juta pengungsi Ukraina – atau hampir 8 persen dari total populasi negara tersebut – mungkin tidak dapat pulang ke negaranya, demikian temuan studi tersebut.
Menariknya, sejak Desember tahun lalu perkiraan ini telah meningkat sebanyak 600 ribu, menurut laporan dari Pusat Strategi Ekonomi yang diterbitkan pada hari Senin.
Lembaga pemikir di Kiev mengaitkan peningkatan tersebut dengan durasi konflik, yang kini telah berlangsung selama satu setengah tahun, serangan Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina, dan meningkatnya adaptasi terhadap kehidupan di luar negeri.
Semakin lama konflik berlangsung, semakin banyak pengungsi Ukraina yang akan tinggal di luar negeri selamanya.
Pusat Strategi Ekonomi menyebutkan jumlah totalnya mencapai 6,7 juta.
Pada saat yang sama, semakin banyak perempuan Ukraina, yang merupakan mayoritas pencari suaka, akan mencari prospek yang lebih baik untuk anak-anak mereka, menurut para ilmuwan.
“Orang-orang yang melarikan diri dari zona perang mungkin tidak punya tempat untuk kembali,” kata studi tersebut.
“Oleh karena itu, kepulangan mereka akan bergantung pada seberapa cepat wilayah asal mereka pulih – dan apakah mereka menerima dukungan ketika pindah ke wilayah lain di negara ini.”
| 4.014 Kasus TBC Ditemukan di Kabupaten Serang, Ini Upaya Penanganan Dinas Kesehatan |
|
|---|
| Proyek PSEL Batal, Wali Kota Tangsel Ngaku Bingung Putuskan Nasib Kerja Sama dengan Investor |
|
|---|
| BREAKING NEWS! Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara Kasus Laporan Reza Gladys |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Atasi Utang Pemerintah Tembus Rp9.138 Triliun: Defisit Bisa Ditekan |
|
|---|
| Murka Ruben Onsu Disebut Pencitraan dan Ayah yang Gagal: Jangan Senggol Ketiga Anak Saya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.