Update Penemuan Bayi di Gubuk Pandeglang, Dinsos Buka Peluang Dirawat Orang Tua Asuh

Dinsos Provinsi Banten membuka peluang memberikan kesempatan semua orang merawat bayi yang ditemukan di gubuk Pandeglang pada Rabu (6/9/2023).

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Bayi baru lahir ditemukan di gubuk perkebunan di Desa Curug Lemo, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Rabu (6/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten membuka peluang memberikan kesempatan semua orang merawat bayi yang ditemukan di gubuk Pandeglang pada Rabu (6/9/2023).

Sekretaris Dinsos Provinsi Banten, Budi Darma Sumapradja mengatakan Dinsos Banten berwenang merawat dan menjaga setiap anak terlantar termasuk bayi dibuang.

"Kami akan membawa bayi itu ke panti, akan kita rawat sambil menunggu calon orang tua asuh (COTA) yang mau mengadopsi bayi tersebut," kata dia, kepada TribuBanten.com, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Penemuan Bayi Baru Lahir di Gubuk Pandeglang: Sang Ibu Sempat Dikira Mahluk Halus

Hingga kini, Dinsos Banten masih menunggu hasil asesmen dari satuan bakti pekerja sosial (Sakti Peksos) dan Dinsos Pandeglang.

"Proses ini harus cepat, kita enggak bisa menunggu lama. Dinsos Pandeglang juga harus proaktif dan melaporkan kepada kita," ujarnya

Setelah laporan asesmen tersebut diterima Dinsos Banten, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kepolisian dan Puskesmas yang menangani bayi tersebut.

"Nanti dibuat berita acara penyerahan tanggungjawab dari puskesmas kepada kami," ujarnya.

Fakta-fakta Penemuan Bayi

Bayi baru lahir ditemukan di gubuk perkebunan di Desa Curug Lemo, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Rabu (6/9/2023).

Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut kali pertama ditemukan oleh seorang warga sekira pukul 07.00 WIB.

Warga yang penasaran dengan penemuan bayi tersebut berbondong-bondong mendatangi gubuk tersebut.

"Ya tadi pagi sekira pukul 07.00 WIB kami menerima laporan ada penemuan bayi," kata Kapolsek Mandalawangi AKP Bayu Triatmoko kepada wartawan.

Bayu menduga, bayi tersebut sengaja dibuang oleh ibu kandungnya. Sebab lanjut dia, ada warga yang melihat wanita ke perkebunan tersebut pada pukul 00.30 WIB.

"Kami masih melakukan penyelidikan terkait penemuan bayi tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Cerita Ratna Penemu Bayi yang Dibuang di Pandeglang Banten: Sempat Dikira Hantu

Menurut Bayu, kondisi bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut masih hidup dengan kondisi kulit sudah biru.

Saat ini, bayi tersebut sudah dibawa ke Puskesmas Mandalawangi untuk menjalani perawatan medis.

"Sudah dibawa ke Puskesmas agar mendapatkan perawatan medis, karena kondisi kulit nya sudah biru-biru," ujarnya.

Kepala UPT Puskesmas Mandalawangi, Elsa Mariana mengatakan, kondisi bayi mengalami hipotermia atau kedinginan karena hanya dibungkus menggunakan kain tipis.

Suhu badan bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut kata Elsa, dalam keadaan tidak normal. Karena berada di tempat terbuka kurang lebih selama 6 jam.

"Kondisi bayi tersebut sudah membiru dan alhamdulillah sudah mendapat perawatan di Puskesmas Mandalawangi," kata Elsa kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).

Elsa menjelaskan, bayi tersebut memiliki berat 2,9 kilogram dengan panjang badan 47 centimeter. Ari-ari bayi masih menempel, diperkirakan baru lahir sekira pukul 00.00 WIB.

Lanjut dia, saat ini pihaknya masih menunggu rujukan dari RSUD Berkah Pandeglang, agar bayi tersebut mendapatkan perawatan yang lebih intensif.

"Bayi mengalami luka lecet di bagian lutut dan dahi," pungkasnya.

Seorang warga bernama Ratna menceritakan, sebelum menemukan bayi, suaminya sempat melihatnya sosok wanita yang sedang menggendong bayi di malam hari.

Namun kata Ratna, suaminya merasa takut sosok perempuan tersebut mahluk halus, sehingga dibiarkan saja.

"Malam itu suami saya sedang memberi makan kerbau, terus melihat perempuan menggendong bayi, karena takut itu hantu dia pun langsung pulang," kata Ratna, Rabu (6/9/2023).

Keesokan harinya, kata Ratna, suaminya tersebut masuk ke perkebunan dan menemukan bercak darah di bawah pohon kelapa.

"Setelah mendatangi sebuah gubuk ia pun melihat adanya ari-ari yang tergeletak. Kemudian saya mau pulang, tapi mendengar suara bayi menangis," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Bayi Baru Lahir di Gubuk Perkebunan Pandeglang, Kondisinya Mengenaskan

Ia pun menduga, bahwa sosok perempuan yang terlihat pada malam hari tersebut merupakan ibu dari bayi yang ada di gubuk.

"Kemungkinan melahirkannya di bawah pohon kelapa, setalah itu baru ditaruh di gubuk," jelasnya.

Ratna kemudian memanggil warga lain. Tak lama setelah itu warga berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan bayi.

"Lalu bayi itu dibawa ke Puskesmas," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved