Badak Bercula Satu Jadi Maskot Piala Dunia U-17: Ciri-ciri, Habitat dan Makanannya

Badak Bercula Satu menjadi maskot Piala Dunia U-17. Maskot tersebut yaitu Bacuya (Badak Cula Cahaya). Badak bercula ini mengacu pada nama hewan asli

Editor: Glery Lazuardi
Dok. Instagram @mahartitrii
Ilustrasi badak. Badak Bercula Satu menjadi maskot Piala Dunia U-17. Maskot tersebut yaitu Bacuya (Badak Cula Cahaya). Badak bercula ini mengacu pada nama hewan asli Indonesia. 

Akan tetapi habitat badak di TNUK diprediksi mendekati batas daya dukung dan populasi badak akan sulit berkembang tanpa upaya pengelolaan yang intensif.

Habitat

Badak jawa menempati habitat yang memiliki kriteria tertentu dari beberapa aspek seperti ketinggian, kelerengan, suhu dan kelembaban udara, ketersediaan air, potensi kubangan, kemasaman tanah, ketersediaan garam mineral, ketersediaan tumbuhan pakan, dan tingkat gangguan manusia.

Badak jawa menyukai habitat hutan hujan dataran rendah dan rawa-rawa. Walaupun demikian, ada juga badak jawa yang ditemukan pada ketinggian 600 m di atas permukaan laut, yaitu di daerah Gunung Honje, Taman Nasional Ujung Kulon. Badak jawa menyukai kondisi habitat dengan hutan yang rimbun, daerah semak dan perdu yang rapat, kurang menyukai tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari.

Badak jawa lebih berdaptasi di lingkungan dataran rendah daripada daerah pegunungan, khususnya apabila mereka hidup simpratrik dengan badak sumatera.

Namun, bila mereka tidak ditemukan bersamaan, maka badak jawa kadang juga dijumpai didaerah pegunungan.

Baca juga: Daftar 24 Negara dan Jadwal Drawing Piala Dunia U-17 2023, Indonesia Berpeluang Jumpa Juara Dunia

Perilaku

Badak jawa adalah satwa browser dan terutama memakan ranting dan batang kecil.

Setelah makan satu atau lebih tumbuhan di suatu titik, badak jawa akan pindah ecara perlahan kemudian berhenti sesaat untuk makan lagi dari waktu ke waktu.

Rute perjalanan mencari makannya dapat terlihat oleh permudaan yang roboh dan seringnya mengarah kepada pakan sebelumnya.

Badak jawa cenderung merubah jenis pakan dari satu ke lainnya dalam sekali perjalanan makan.

Defekasi badak jawa menghasilkan kotoran berupa bolus dengan diameter 7 – 20 cm sesuai dengan kelas umur badak.

Kotoran segar berwarna kuning kecoklatan dengan bau seperti kotoran kuda.

Kotoran segar sering dikunjungi oleh lalat.

Terkadang kotoran seperti tersapu oleh babi yang berharap menemukan serangga.

Badak jawa biasanya membuang kotoran di dua tipe lokasi yaitu di air sungai yang mengalir, dan di pegunungan atau bukit, atau di sisi jalan utama dan di penyeberangan.

Badak jawa biasanya membuang urin saat berkubang dan saat berjalan.

 

 

 

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved