Profil Singkat Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponpes Berkonsep Modern Pertama di Indonesia

Simak baik-baik, berikut adalah profil Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

|
Editor: Ahmad Haris
Istimewa via Tribunnews.com
Suasana Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut adalah profil Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Rasanya, hampir setiap orang Islam di Indonesia tahu, atau minimal pernah mendengar nama pesantren yang satu ini.

Ya, Pondok Modern Gontor adalah salah satu pondok  pesantren modern terbesar dan paling  populer se-Indonesia.

Baca juga: Indahnya Alam di Sekitar Ponpes La Tansa Lebak Banten, Bikin Santri Betah Belajar Pesantren

Berikut sekilas tentang Pondok Modern Darussalam Gontor, yang telah TribunBanten.com rangkum dari berbagai sumber.

Pesantren ini terletak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing (Arab dan Inggris), kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat.

Jumlah santrinya mencapai ribuan, yang berasal dari seluruh peloksok negeri Indonesia tercinta ini.

Bahkan ada santri yang berasal dari luar negeri, seperti Malaysia, Brunai, dan lainnya.

Ribuan santri Pondok Modern Darussalam Gontor sedang berkumpul di depan masjid.
Ribuan santri Pondok Modern Darussalam Gontor sedang berkumpul di depan masjid. (Kolase TribunBanten.com/Tribunnews @pondok.modern.gontor)

Menurut laman resmi Gontor, disebutkan bahwa PMDG adalah lembaga pendidikan murni, yang tidak berafiliasi kepada partai politik ataupun organisasi kemasyarakatan apapun.

Pondok ini didirikan pada tanggal 20 September Tahun 1926 Masehi, bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal Tahun 1345 Hijriah.

Baca juga: Mengenal Daar El-Qolam, Pesantren Terbesar di Banten Tempat Nyantri Almarhum Ustaz Jefri Al Buchori

Dalam peringatan Maulid Nabi SAW, diikrarkan berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), oleh tiga Kiai bersaudara.

Ketiganya dikenal dengan sebutan Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu K.H. Ahmad Sahal (1901-1977), K.H. Zainudin Fananie (1908-1967), dan K.H. Imam Zarkasyi (1910-1985).

Gontor menerapkan konsep pendidikan asrama (boarding school) yang memadukan model pesantren klasik/salaf dengan kurikulum modern.

Model pesantren ditujukan agar "segala yang dilihat, didengar, dan diperhatikan santri di pondok ini adalah untuk pendidikan".

Sedangkan kurikulum modern ditampilkan melalui integralnya pendidikan agama dan pendidikan umum, antara tarbiyah dan talim: sehingga menghasilkan ciri modern yaitu berpikir integral, berpikiran maju, tidak dikotomis, adil dan menghargai efisiensi waktu.

Materi kependidikan di Pondok Modern Gontor meliputi keimanan, keislaman, akhlak karimah, keilmuan, kewarganegaraan, kesenian dan keterampilan, kewirausahaan, dakwah & kemasyarakatan, kepemimpinan, manajemen, keguruan, pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan kewanitaan (khusus pesantren putri).

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved