Heboh Uang Mutilasi, Kepala BI Banten: Jangankan Merusak, Mencoret Saja Tidak Boleh, Bisa Dipidana!

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Imaduddin Sahabat menyatakan, pihaknya tidak akan segan memenjarakan pelaku mutilasi uang, sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Imaduddin Sahabat mengatakan, merusak uang Rupiah hukumannya bisa dipenjara.

Ia mengungkapkan hal itu, merespon adanya uang mutilasi, yang sempat heboh di jagat media sosial.

"Jangankan merusak mencoret saja tidak boleh, kena pidana. Kita kan ada Satgas yang melakukan pengawasan pada uang palsu," katanya.

Baca juga: BI Minta Masyarakat Banten Waspadai Peredaran Uang Mutilasi: Itu Palsu!

Untuk itu, pria kelahiran Kabupaten Pandeglang ini meminta masyarakat mewaspadai peredaran uang mutilasi.

Imaduddin mengatakan, uang mutilasi tidak bisa dipergunakan karena uang tersebut merupakan potongan dari uang asli dan palsu.

"Itu uang palsu terus ditempel ke yang asli. Tapi itu tidak boleh, karena itu tidak memenuhi unsur keaslian uang," kata Imaduddin, Sabtu (16/9/2023).

Imaduddin menilai, ada oknum yang sengaja melakukan mutilasi pada uang untuk mengelabui saat melakukan transaksi tunai.

"Karena memang kalau kerusakan di bawah 50 persen itu masih bisa ditukar (transaksi) barangkali dia ini sengaja memotong uang palsu dan asli, kemudian di satukan lagi," katanya.

Imaduddin mengaku belum menemukan perbedaan uang mutilasi di Provinsi Banten.

Namun demikian, dia meminta masyarakat tetap waspada.

Baca juga: Ditutup Besok, Segera Daftar Lowongan Kerja Bank Indonesia untuk Lulusan S1 dan 22! Simak Syaratnya

"Pertama lihat nomor seri nya, yang kedua pasti berbeda rasanya ketiga dipegang, apalagi yang pecahan baru, itu pasti kualitas uangnya berbeda, mungkin pinggirnya asli, tapi tengahnya palsu," ujarnya.

Ciri-ciri Uang Mutilasi

Berikut ini ciri-ciri uang mutilasi.

Uang mutilasi viral di media sosial.