Puluhan Siswa SDN Kependilan Keracunan
Pasca-Insiden Keracunan, 5 Siswa SDN Kependilan Masih Alami Pusing dan Belum Bisa Masuk Sekolah
Sejumlah murid di SDN Kependilan masih belum bisa masuk sekolah, paska insiden terjadinya keracunan massal.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Sejumlah siswa SDN Kependilan masih belum bisa masuk sekolah, pasca-insiden keracunan massal, Kamis kemarin.
Kepala Sekolah SDN Kependilan, Tuti Hendrawati menyebut, ada lima muridnya yang saat ini masih di rumah dan belum bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
"Yang masih di rumah itu kelas 5 ada tiga orang dan kelas 4 ada dua orang, selebihnya udah masuk sekolah," ujarnya saat ditemui di SDN Kependilan, Jumat (13/10/2023).
Baca juga: Pesan Kadindikbud untuk Guru di Kota Cilegon Usai Puluhan Siswa SDN Kependilan Keracunan Makanan
Berdasarkan informasi dari orang tua murid, siswa-siswa yang tidak bisa masuk sekolah lantaran masih belum sehat seperti biasanya.
Rencananya, kata Tuti, pihaknya akan mengunjungi para murid yang tidak masuk sekolah paska aktivitas belajar mengajar selesai.
"(Gejalanya,-red) masih pusing, karena memang kondisi anak yang sedikit agak parah, dia baru sembuh dari sakit, artinya antibodi dia masih lemah," ungkapnya.
Tuti juga menyebut, bahwa terduga pelaku yang membagikan kue berinisial F sudah sempat datang menemuinya untuk minta maaf.
Lantaran F telah membagikan kue kepada para murid SDN Kependilan yang diduga kadaluarsa, sehingga membuat murid mengalami mual dan muntah.
"Pelaku sudah datang ke saya untuk meminta maaf, tapi karena ini sudah ditangani oleh Polres Cilegon, maka saya serahkan orang tersebut ke polres," ujarnya.
Meski saat ini, proses hukum telah ditangani oleh pihak kepolisian.
Namun Tuti menerangkan, bahwa insiden tersebut tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh terduga pelaku.
"Tidak ada unsur kesengajaan, hanya ingin membagian kue saja, karena memang dia katanya ada acara aqiqahan anaknya yang kedua lupa mengambil kue," katanya.
Kue yang dipesan oleh F seharusnya diambil hari Rabu jam 15.00 WIB.
Lantaran F mengaku lupa belum mengambil pesanannya, sehingga kue tersebut diambil pada hari berikutnya, atau Kamis pagi.
Baca juga: Kasus Keracunan di SDN Kependilan Cilegon, Polisi Tahan Terduga Pelaku
"Kue diambil hari esoknya jam 08.00 dan dibagikan ke anak-anak jam 09.40 pas jam istirahat," terangnya.
Setelah dimakan oleh para murid, ternyata kue yang dibagikan sudah kadaluarsa.
Sehingga membuat para murid mengalami mual, muntah hingga ada yang pingsan.
Meskipun pihak sekolah sudah memaafkan, namun proses hukum saat ini masih ditangani pihak kepolisian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.