Puluhan Siswa SDN Kependilan Keracunan
Pengakuan Murid SDN Kependilan Kota Cilegon Sebelum Mual-mual hingga Muntah Usai Santap Kue Basi
Paska insiden keracunana massal, murid di SDN Kependilan, Kota Cilegon kini sudah mulai kembali melakukan aktivitas belajar belajar seperti biasanya.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Sejumlah siswa SDN Kependilan Kota Cilegon memberi pengakuan terkait insiden keracunan masal beberapa waktu lalu.
Aika, salah seorang siswa kelas 4 SDN Kependilan mengaku, sempat memakan dua buah kue pie yang diberikan oleh orang tidak dikenal.
"Pas istirahat ada bapak-bapak, ngasih kue, aku ambil dua kue pie," katanya kepada TribunBanten.com saat di kelasnya, Jumat (13/10/2023).
Pada saat mau dimakan, Aika mengakui bahwa kondisi kue pie saat itu dalam kondisi lembek.
Baca juga: Keracunan Makanan Siswa SDN Kependilan, Wali Kota Cilegon Imbau Sekolah Tak Terima Makanan Gratis
Namun Aika dan teman-temannya tetap menyantap makanan tersebut.
Setelah itu, selang beberapa menit, Aika merasa pusing dan mual.
"Habis makan kue itu, sakit perut, kepalanya pusing, lalu mual dan muntah," ujarnya.
Ketika keluar kelas, ternyata teman-teman lainnya juga merasakan hal yang sama.
"Temen-temen yang lain juga sama," katanya.
Siswa lainnya bernama Alfaro juga mengaku merasa mual dan muntah seusai makan kue pie.
"Aku juga sama, habis makan kue pie, sakit perut, rasanya mual dan pengen muntah," terangnya.
Kata Alfaro, selain murid kelas 4, yang mengalami muntah juga dirasakan oleh kelas 5.
Bahkan ada salah satu murid kelas 5, kata dia, yang menyantap kue pie sebanyak tujuh pcs.
"Ada yang makan sampe tujuh kue pie, lalu muntah-muntah," jelasnya.
Selain mual dan muntah, ada salah satu murid berinisial H mengalami pingsan.
Sampai saat ini, H belum masuk sekolah lantaran dikabarkan masih dalam kondisi kurang sehat.
"Dia pingsan dua kali, sekarang juga belum masuk sekolah, katanya masih sakit," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Kependilan, Tuti Hendrawati menyebut, dari 32 murid yang mengalami mual dan muntah pada saat insiden itu terjadi.
Sekitar lima murid SDN Kependilan, saat ini masih di rumah dan belum bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
"Yang masih di rumah itu kelas 5 ada tiga orang dan kelas 4 ada dua orang, selebihnya udah masuk sekolah," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari orang tua murid, kata dia, sejumlah murid yang tidak bisa masuk sekolah lantaran masih belum sehat seperti biasanya.
Rencananya, kata Tuti, pihaknya akan mengunjungi para murid yang tidak masuk sekolah paska aktivitas belajar mengajar selesai.
"(Gejalanya,-red) masih pusing, karena memang kondisi anak yang sedikit agak parah, dia baru sembuh dari sakit, artinya antibodi dia masih lemah," ungkapnya.
Tuti juga menyebut, bahwa terduga pelaku yang membagikan kue berinisial F sudah sempat datang menemuinya untuk minta maaf.
Lantaran F telah membagikan kue kepada para murid SDN Kependilan yang diduga kadaluarsa, sehingga membuat murid mengalami mual dan muntah.
"Pelaku sudah datang ke saya untuk meminta maaf, tapi karena ini sudah ditangani oleh polres Cilegon, maka saya serahkan orang tersebut ke polres," ujarnya.
Meski saat ini, proses hukum telah ditangani oleh pihak kepolisian.
Namun Tuti menerangkan bahwa insiden tersebut tidak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh terduga pelaku.
"Tidak ada unsur kesengajaan, hanya ingin membagian kue saja, karena memang dia katanya ada acara aqiqahan anaknya yang kedua lupa mengambil kue," katanya.
Kue yang dipesan oleh F seharusnya diambil hari sebelumnya jam 15.00 WIB.
Baca juga: Kepsek SDN Kependilan Akui Pelaku Datang Minta Maaf, Namun Proses Hukum Diserahkan ke Polres Cilegon
Lantaran F mengaku lupa belum mengambil pesanannya, sehingga kue tersebut diambil pada hari berikutnya.
"Kue diambil hari esoknya jam 08.00 dan dibagikan ke anak-anak jam 09.40 pas jam istirahat," terangnya.
Setelah dimakan oleh para murid, ternyata kue yang dibagikan sudah kadaluarsa.
Sehingga membuat para murid mengalami mual, muntah hingga ada yang pingsan.
Meskipun pihak sekolah sudah memaafkan, namun proses hukum saat ini masih ditangani pihak kepolisian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.