Dilanda Kekeringan, 1.625 KK di Tangsel Alami Krisis Air Bersih
Sebanyak 1.625 kepala keluarga KK di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami krisis air bersih.
TRIBUNBANTEN.COM - Sebanyak 1.625 kepala keluarga KK di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami krisis air bersih.
Krisis air bersih itu terjadi karena bencana kekeringan yang melanda saat musim kemarau ini, meluas hingga ke 26 wilayah di Tangsel.
Adapun wilayah yang krisis air bersih terbagi di beberapa kelurahan, seperti Kelurahan Setu, Keranggan, Muncul, Jurang Mangu Barat, Buaran, Ciater, Babakan dan Kademangan.
Baca juga: Meluas! Krisis Air Bersih Menyebar ke 26 Wilayah di Kota Tangerang Selatan
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang Selatan, Faridzal Gumay.
Ia mengatakan, ribuan kepala keluarga pun terdampak oleh kekeringan air bersih.
"Total 1.625 KK yang terdampak," ujar Gumay, Sabtu (14/10/2023).
Kata Gumay, di lapangan ditemukan satu titik tambahan yakni di Pakualam.
Namun, pihaknya masih menunggu surat dari kelurahan tersebut sebagai legal standing mereka dalam mendistribusikan air bersih.
"Untuk distribusi sendiri sudah mencapai 156.600 liter untuk minggu ke empat," katanya.
Sementara itu, Benyamin Davnie, Wali Kota Tangerang Selatan mengatakan pihaknya mencoba meminta bantuan truk tanki dari swasta untuk membantu distribusi air.
"Solusi sementara kan tanki yang ada sekarang dilipatgandakan trayeknya. Tapi saya khawatir daya tahan kendaraannya. Saya lagi usahakan dari yang lain," ucap Benyamin kepada media pada Kamis (12/10/2023) lalu di DPRD Tangsel.
Saat ini diketahui delapan kendaraan yang mendistribusikan air bersih.
Baca juga: Tinggi Muka Air Sungai Cisadane Tangerang Menyusut: Berdampak ke Irigasi Hingga PDAM!
Adapun terkait kekeringan, dari indikasi yang ada Benyamin mengatakan belum mencapai titik tanggap darurat.
Pihaknya pun masih bisa menanggulanginya.
Artikel ini telah tayang di TribunTangerang.com dengan judul "Krisis Air Bersih di Tangsel Kini Meluas Menjadi 26 Titik Sebabkan 1.625 KK Terdampak"

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.