BPJS Kesehatan Cabang Tangerang
Ekonomi Keluarga Terbantu dengan Sistem Gotong-Royong Iuran yang Diusung dalam Program JKN
Iuran yang kami bayarkan rasanya tidak seberapa. Tapi saat berobat, tidak dimintai biaya apa pun
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Belum lama ini, Sunaryo harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit Tiara karena sakit yang luar biasa di perut dan harus menjalani operasi.
"Ayah sudah merasakan berobat tidak membayar biaya apa pun karena sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," kata Dina Leviani, anak Sunaryo, Senin (16/10/2023).
Sejak dimulai pada 1 Januari 2014, program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan banyak memberikan manfaatnya kepada peserta di seluruh Indonesia.
Baca juga: Sempat Khawatir Gunakan JKN, Maemunah Baru Sadar Manfaat dari Program BPJS Kesehatan
"Iuran yang kami bayarkan rasanya tidak seberapa. Tapi saat berobat, tidak dimintai biaya apa pun," ujar Dina.
Menurut ibu dua anak ini, hal itu sangat membantu dan memudahkan untuk yang memang membutuhkan.
Warga Tangerang ini mengaku perasaannya lebih ringan sejak dia dan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN.
Bukan tanpa alasan perempuan berusia 45 tahun ini berkata seperti itu, karena dia bisa fokus untuk membantu upaya pemulihan penyakit ayahnya dan tidak perlu memikirkan persoalan biaya.
Dina mengakui secara ekonomi keluarga dan orang tuanya sangat terbantu dengan sistem gotong-royong yang diusung program JKN.
Jika seluruh biaya berobat harus dibayarkan sendiri, Dina mengaku merasa sangat berat.
“Saya merasa sangat bersyukur pemerintah telah sangat berperan dalam memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui program JKN dari BPJS Kesehatan," katanya.
Dina pun sangat mendukung program ini karena sangat baik dan bermanfaat.
Baca juga: Cerita Warga Tangerang Tertolong Program JKN saat Anak Alami Gerd, Bersyukur dan Merasa Terbantu
"Saya setuju kalau gotong-royong itu dilekatkan dengan program JKN. Sangat meringankan beban jika sesuatu itu dikerjakan bersama-sama, saling tolong-menolong, iuran yang satu membantu yang lainnya," ucapnya.
Sembari menunjukkan kartu JKN miliknya, Dina mengaku bangga bisa memegangnya.
Dina pun mengungkapkan kepuasannya menjadi peserta JKN walaupun jarang menggunakannya.
Menjadi peserta JKN bukan semata-mata harus menggunakannya, alangkah baiknya jika kita tidak menggunakannya, berarti dia dan keluarganya dalam keadaan sehat.
Dia tak pernah merasa rugi atas iuran yang telah dibayarkan selama ini.
Baca juga: Linda Ikut Program JKN Gara-gara Cerita Tetangga, Mengaku Malu Jika Sampai Telat Bayar Iuran
Luar biasa bahagianya karena secara tidak langsung dirinya sudah ikut bergotong royong untuk membantu peserta lain yang sakit seperti yang dialami ayahnya.
Dirinya berharap agar peserta JKN bisa senantiasa diberikan kesehatan dan umur panjang agar bisa ikut serta menjaga kesinambungan program JKN.
“Saya dan keluarga sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada program JKN, karena telah menjamin kesehatan saya dan keluarga, juga orang tua saya," ujarnya.
Dina berharap untuk peserta yang terdaftar sebagai peserta mandiri, yang membayar iuran sendiri, ayo sama-sama rutin membayar iuran sebelum tanggal 10 setiap bulannya.
"Sekecil apapun yang dapat kita berikan, itu sangat bermanfaat bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Pasti bangga rasanya bisa menjadi pahlawan bagi sesama,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.