Kemenkumham Banten
Bedah Buku 'Anak Kolong Menjemput Mimpi', Yasona Laoly Motivasi Mahasiswa Untirta Banten
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar bedah buku 'Anak kolong menjemput mimpi' di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten.
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar bedah buku 'Anak kolong menjemput mimpi'
Buku yang disusun oleh tim penulis yang dipimpin oleh Imran Hasibuan tersebut, dibedah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Kamis (26/10/2023).
Buku tersebut mengisahkan perjalanan hidup Menteri Kemenkumham, Yasonna Laoly dari masih kecil, anak-anak dan remaja.
Baca juga: 51 Desa/Kelurahan Raih Penghargaan Sadar Hukum Kemenkumham Banten, 19 Desa dari Kabupaten Serang
Sebelum melakukan bedah buku, Yasona memberikan gambaran tentang perjalanan hidupnya dengan tujuan untuk memotivasi mahasiwa Untirta Banten.
"Kita harus memiliki visi yang jelas. Raih itu perlahan-lahan," kata Yasona.
Yasona menilai, orang yang sukses hari ini pernah mengalami kegagalan berkali-kali. Karena memiliki visi yang jelas, kata Yasona, orang tersebut tidak menyerah.
"Enggak apa-apa gagal, karena itu bagian dari perjalanan hidup, asal jangan menyerah," kata Yasona.
Selain itu lanjut Yasona, genera muda harus terus fokus meraih cita-cita mereka. Jangan patah di tengah jalan, apalagi hanya karena persoalan cinta.
"Abaikan apa yang menganggu pikiran kalian, cinta. Jangan galau oleh cinta, terus fokus," sambungnya.
Setelah memberikan sambutan motivasi untuk para mahasiswa, tim pembedah buku pun mulai menaiki poduim untuk mulai membedah buku 'anak kolong menjemput mimpi'
Buku tersebut dibedah oleh tim penulis buku, Lestantya R Baskoro, Kolega Menkumham, Airin Rachmi Diany serta Dekan Fakultas Hukum, Agus Prihartono.
Yasona Laoly berharap, buku 'anak kolong menjemput mimpi' ini dapat menginspirasi semua pembaca khususnya generasi muda agar tidak menyerah dalam meraih cita-cita.
"Ya untuk menginspirasi saja, mudah-mudahan semua termotivasi," pungkasnya.
Baca juga: Indonesia Tuan Rumah, Menkumham Yasonna Terpilih Jadi Presiden ke-61 AALCO
Tim penulis buku, Lestantya R Baskoro menceritakan, membutuhkan waktu 3 bulan untuk mewawancarai sejumlah pihak dan menyusun buku tersebut.
Tim penulis juga lanjut Lestantya, menelaah latar belakang kekuarga Yasona Laoly untuk mendapatkan cerita masa kecil politisi PDIP tersebut.
"Ini pengalaman yang luar biasa menurut kami, cukup berkesan," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.